REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aktivis ICW, Tama Satrya Langkun, mengaku mendapat rekomendasi untuk menghubungi anggota Polda Metrojaya berinisial S dari teman kuliah. Menurutnya, anggota tersebut mendatangi dan menawarkan dia perlindungan.
"Saya kenal dari teman. S ini dekat aktivis mahasiswa. Kebetulan teman saya itu aktivis mahasiswa, dia sempat menawarkan bantuan"ujar Tama kepada wartawan di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu (21/7). Kemudian, Tama sendiri mengaku bertemu dengan S di Kantor ICW beberapa hari sebelum penganiayaan.
Tama sendiri diperiksa hari ini selama kurang lebih tiga setengah jam (14.30 s.d 18.00) dengan 10 pertanyaan. Tama diperiksa berbarengan dengan saksi Toriq di ruangan yang sama. "Tapi tidak ada konfrontasi,"ungkap kuasa hukum Tama, Alghiffari.