REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jendral PSSI Nugraha Besoes mengatakan rencana mengontrak pelatih asal Turki, Fatih Terim, cukup serius. Saat ini, kata Nugraha, pihak Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menjalin komunikasi dengan Terim lewat pemerintah Turki. "Pihak Kemenpora mengatakan Terim akan datang ke Indonesia. Namun waktunya masih belum pasti," kata Nugraha kepada wartawan di Senayan, Rabu (21/7).
PSSI bahkan sudah diminta staff ahli Menpora, Johar Arifin Husein, untuk memberikan agenda kompetisi level internasional mulai dari AFC hingga FIFA untuk seluruh kategori umur. "Untuk saat ini saya belum bisa komentar lebih jauh tentang Terim. Yang pasti kita tentu saja senang jika rencana ini bisa terwujud," ucapnya.
Namun sejak awal Nugraha menegaskan bahwa PSSI tidak akan mampu membayar gaji pelatih sekaliber Terim. Untuk itu ia berharap pemerintah akan menanggung gaji Terim jika nanti benar-benar dikontrak.
Ia mencontohkan pelatih timnas Thailand, Bryan Robson, yang digaji oleh pemerintah namun tenaganya digunakan oleh asosiasi sepak bola Thailand. Pemerintah Indonesia juga telah melakukan hal serupa saat mendatangkan Tony Pogacnik (Yugoslavia) dan Bukhard Pape (Jerman) di masa lalu.
"Di masa Presiden Soekarno, Pogacnik dibayar oleh pemerintah untuk menangani timnas senior karena itu merupakan kerjasama antarpemerntah Indonesia dengan Yugoslavia. Sedangkan Pape dibayar oleh pemerintah lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di era 80-an untuk membina tim pelajar Indonesia. Semuanya bekerja dalam jangka waktu panjang," kata Nugraha.
Terim adalah salah seorang pelatih cukup sukses di Eropa. Ia membawa Galatasaray menjuarai Piala UEFA pada tahun 2000 setelah menaklukkan Arsenal. Selain Galatasaray (1996–2000 dan 2002–2004), ia juga pernah menukangi Fiorentina (2000–2001), dan AC Milan (2001). Prestasi terbaru Terim adalah mengantarkan Turki sebagai semifinalis Piala Eropa 2008.
Dengan prestasi seperti ini, Nugraha yakin bayaran Terim sangat tinggi. "Asal tahu saja, gagalnya Ruud Krol menjadi pelatih timnas Indonesia karena dia meminta gaji terlalu tinggi, 80 ribu dolar per bulan. PSSI menawar hingga 25 ribu tapi dia tidak mau. Bayangkan berapa uang yang harus dikeluarkan jika PSSI yang harus membayar gaji Terim," katanya.