REPUBLIKA.CO.ID, Berenang telah membantu seekor kucing beruntung kembali berjalan setelah sempat lumpuh. Nazzaning, nama kucing itu , cedera pada Juni lalu dan tak mampu menggerakkan tubuh bagian kirinya. Sang pemilik, Florence Rostami, membawa kucing Jenis Turkish Van berbulu putih itu ke rumah sakit.
Awalnya ia meyakini si kucing patah tulang di bagian telapak. Namun dokter hewan yang memeriksa mengatakan kondisi Nazzaning lebih buruk lagi dan ia harus menginap di rumah sakit.
Nazzaning tinggal di rumah sakit selama empat hari dan satu per satu berbagai macam penyebab kelumpuhan kucing betina itu mulai disembuhkan. Salah satu penyebab adalah gagal ginjal dan tumor yang diangkat. Akhirnya dalam pemindaian MRI terlihat ada bengkak di bagian tulang belakang dan dokter hewan merekomendasikan pengobatan antiperadangan. Namun penyebab sesungguhnya bengkak itu tidak diketahui pasti.
Florence pun mencari terapi fisik bagi Nazzaning. Ia gembira mengetahui ada pilihan yang diperkirakan efektif bagi si kucing, yakni hidroterapi. "Jenis Turkish Van adalah perenang alamiah dan saya pikir ini akan membangunkan instingnya," ujar Florence.
Sebenarnya ahli syaraf yang memeriksa Nazzaning, Boaz Levitin, mengatakan sebagian besar kucing tak bisa melakukan terapi jenis itu. "Saya termasuk orang yang sangat yakin dengan terapi fisik, namun sebagian besar kucing akan berontak begitu melihat air, sehingga saya saya tak pernah merekomendasikan ke yang lain sebelumnya," ungkapnya.
Kontan Nazzaning menjadi kucing pertama yang menjalani hidroterapi di Water 4 Dogs, pusat rehabilitasi hewan di Manhattan. Seperti namanya ia secara umum hanya digunakan kaum anjing.
"Awalnya dia memang nervous dan mengeong keras terus-menerus," ujar manajer di Water 4 Dogs, Jean Marie Cooper. "Saat pertama dia hanya mengambang dan tidak bergerak, namun setelah beberapa kali terapi saya kira ia mulai merasa nyaman dan santai," tuturnya.
Perawatan Nazzaning terdiri dari 30 menit berjalan di atas treadmill yang direndam dalam air sedalam 15 centimeter. Ada seorang terapis yang membantu memegang si kucing agar kepala tetap di atas air dan memastikan kaki memijak di tempat yang diinginkan.
"Otot-ototnya perlu belajar bagaimana bergerak lagi dengan benar. Karena sebagian tubuhnya mengapung di air, jika ia membuat kesalahan tak akan berefek menyakitkan dibanding bila berjalan di landasan kering," ujar Cooper.
Setelah sesi treadmil, Nazzaning berenang di kolam berkedalaman 1,3 meter dan tetap dengan bantuan pegangan dari terapis. Terapi ini bertujuan memperkuat tungkainya dan memberi keseluruhan latihan gerak otot.
Si kucing putih itu menjalani terapi tiga kali seminggu. Itu diluar pijatan di rumah dan latihan ringan beberapa kali sehari.
Dengan biaya 160 dolar AS (Rp1,5 jutaan) per sesi, perawatan Nazzaning memang tidak murah. Namun pemilknya menuturkan hasil yang ia dapat sesuai dengan yang ia keluarkan.
"Kini keseimbangannya jauh lebih baik dan ia dapat berjalan dengan kakinya sendiri tanpa bantuan," ujar Florence. "Saya sungguh meyakini jika ia tidak menjalani terapi itu, ia mungkin tak pernah percaya diri untuk berjalan lagi."