Jumat 23 Jul 2010 08:03 WIB

Abbas Putuskan Perundingan Langsung dalam Tujuh Hari

REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH, TEPI BARAT--Presiden Palestina Mahmud Abbas, Kamis mengatakan ia akan memutuskan dalam tujuh hari ke depan apakah kondisi-kondisi sekarang siap untuk memulai perundingan langsung dengan Israel. Abbas mengatakan ia memperoleh janji dari Washington bahwa jika ia setuju melakukan perundingan-perundingan langsung, Israel akan memperpanjang pembekuan sebagian pembangunan permukiman di Tepi Barat yang menurut rencana akan berakhir September.

Tetapi ia ingin mengetahui terlebih dulu tentang bentuk dan luas sebuah negara Palestina mendatang yang Israel bersedia bicarakan dalam perundingan langsung, dan apakah negara Yahudi itu bersedia mundur dari Lembah Jordan dan mempercayakan keamanan di sana pada pihak ketiga. Abbas juga berusaha meminta jaminan-jaminan yang lebih tegas dari Amerika Serikat.

"Kami tidak menentang perundingan-perundingan langsung," katanya kepada wartawan di Ramallah setelah mengumumkan satu pidatonya dalam sidang tertutup gerakan Fatah yang dipimpinnya yang menegaskan kemajuan yang lambat sejauh ini dalam perundingan-perundingan tidak langsung yang ditengahi utusan AS George Mitchell.

"Jika ada kemajuan pada 28 Juli, kami akan menyampaikannya kepada Liga Arab. Jika tidak ada kemajuan, kami akan memberitahu Liga Arab bahwa kami akan melanjutkan perundingan-perundingan tidak langsung sampai akhir mandat empat bulan yang kami terima," kata Abbas. Komite Liga Arab yang menyetujui perundingan-perundingan tidak langsung menurut rencana akan bersidang d Kairo 29 Juli.

Dalam satu pesan yang disampaikan Mitchell, Presiden AS Barack Obama mengatakan jika Palestina setuju melakukan perundingan-perundingan langsung, apa yang disebut pembekuan itu akan diperpanjang dan "tidak satu rumahpun akan dibangun di tanah Palestina selama masa perpanjangan itu," kata Abbas kepada Dewan Revolusi Fatah. Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan keengganannya memperpanjang pembekuan 10 bulan, satu tindakan yang dapat menegangkan pemerintah koalisinya, yang didominasi partai-partai yang pro pemukim termasuk dirinya sendiri.

Tetapi Netanyahu tidak mengungkapkan apakah ia berniat melakukan hal itu, yang menimbulkan spekulasi di Israel tentang kemungkinan pembekuan defakto jika perundingan perdamaian langsung dimulai. Pemerintah Israel mengatakan perundigan-perundingan tidak langsung menghabiskan waktu saja dan mengecam Abbas karena menetapkan prasyarat-prasyarat bagi perudingan langsung.

sumber : ant/reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement