REPUBLIKA.CO.ID,Rezim Komunis Jerman Timur DDR secara sembunyi-sembunyi menjual warga mereka ke perusahaan farmasi Eropa Barat sebagai kelinci percobaan. Berbagai perusahaan itu membayar jutaan kepada penguasa DDR.
Ribuan warga DDR tidak tahu mereka dipakai untuk uji coba berbagai obat. Demikian disampaikan media Jerman, Kamis (22/7), berdasarkan laporan DDR yang sekarang dibuka untuk umum.
Beberapa orang yang dipakai sebagai kelinci percobaan tewas, misalnya pasien yang mendapat obat anti darah tinggi baru. Berbagai perusahaan farmasi Barat mengetes berbagai obat depresi, diabetes, darah tinggi dan ganguan jantung.
Menurut seorang peneliti, perusahaan dari Jerman Barat, Prancis, Denmark dan Swiss mengirimkan hampir semua jenis obat ke Jerman Timur. DDR dipakai sebagai klinik percobaan perusahaan farmasi internasional. Hanya sedikit pasien yang tahu mereka dipakai untuk uji coba.
Sebagai imbalan, para medis DDR yang memberikan obat uji coba mendapat kesempatan melakukan perjalanan ilmiah ke Barat. Praktek tersebut berlangsung dari 1985 sampai 1989 saat Tembok Berlin runtuh.