REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Presiden Barack Obama, pada 22 Juli lalu akhirnya menelepon staf federal, Shirley Sherrod untuk mengekspresikan 'penyesalan' mendalam atas pemecatannya di tengah isu rasial. Secara pribadi pula Obama meminta Sherrod untuk kembali.
Sherrod yang dipaksa mengundurkan diri pada Senin, pekan ini karena tudingan komentar rasis yang ia buat di pertemuan NAACP, diminta kesediannya untuk bergabung kembali dengan pemerintah federal dan mengubah "ketidakberuntungan" itu dalam kesempatan untuk menggunakan pengalaman hidupnya membantu orang.
Obama selama beberapa saat menjauh dari isu tersebut menyusul penghentian Sherrod dari Departemen Pertanian setelah sebuah blog konservatif memosting klip video wanita Afrika-Amerika itu berkomentar dan dipotretkan rasis. Namun menjadi jelas bahwa pidato yang dilontarkan Sherrod dalam rangka mengadvokasi rekonsiliasi, bukan rasisme, demikian menurut Menteri Pertanian, Tom Vilsack, meminta maaf padanya seraya menawarkan pekerjaan baru.
Kamis pagi, Obama berbicara langsung dengan Sherrod lewat telepon dan presiden berharap ia menerima tawaran posisi baru dari Departemn Pertanian. Sementara Sherrod mengatakan ia belum memutuskan apakah ia harus menerima undangan untuk kembali. Namun, ia menyatakan menerima permintaan maaf itu.
Dalam sebuah cuplikan wawancara yang ditayangkan ABC News, Kamis, Obama berkata Vilsack mungkin terlalu cepat mengambil keputusan menghentikan Sherrod. "Ia langsung mengambil senjata, khususnya karena kini kita hidup di media budaya ketika sesuatu terjadi di YouTubne atau blog maka orang-orang sudah panik," ujarnya.