REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta tragedi video porno yang muncul di tengah masyarakat menjadi pelajaran bagi orang tua, guru, pemuka agama, dan seluruh komponen bangsa. Presiden SBY menekankan pentingnya pendidikan bermasyarakat bagi anak, selain pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah.
Presiden SBY menyampaikan hal itu dalam peringatan puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2010 di Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (23/7). Acara tersebut dihadiri oleh 300-an anak dari seluruh Indonesia. Mereka menampilkan berbagai atraksi dan pertunjukan bakat lainnya di hadapan Presiden dan sejumlah menteri.
"Saya ingin memberi contoh terhadap satu tragedi, tragedi akhlak, tragedi moral yang belum lama ini terjadi, yang disebut dengan kasus video porno artis. Apa yang dapat kita petik dari semua itu. Pelajaran apa yang kita dapatkan. Siapa yang bertanggung jawab dan lantas apa yang mesti kita lakukan agar jangan terjadi kasus-kasus seperti itu di masa depan?" ujar SBY.
Jawabannya, kata SBY, perlunya bimbingan orang tua di rumah, perlunya pendidikan yang benar di sekolah, perlunya bimbingan para pemuka agama di masyarakat, dan perlunya contoh kehidupan yang baik di masyaraka. "Dan mana kala itu berkaitan dengan hukum, perlunya penegakan hukum dan aturan dari negara yang tegas dan tepat," jelasnya.
SBY mengajak semua pihak berintrospeksi. "Mari dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang, kita lindungi, kita didik, dan kita majukan anak-anak kita," katanya.
Berikutnya, SBY meminta adanya bantuan dan perlakuan khusus kepada anak-anak yang berkategori penyandang cacat, anak-anak yatim, anak-anak dari keluarga miskin, termasuk anak-anak jalanan. "Kita harus memberikan bantuan dan perlindungan khusus kepada mereka dengan tindakan-tindakan yang nyata," tegasnya.