REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meningkatkan target penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 007. Target Penjualan ORI 007 yang sebelumnya Rp 5 triliun, dinaikkan menjadi Rp 8 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu, Rahmat Waluyanto, mengatakan, peningkatan target dari agen penjual itu dilakukan setelah sebelumnya mempertimbangkan kebutuhan pembiyaan APBN P 2010 serta pengelolaan portofolio surat berharga negara. "Menteri keuangan telah menyetujui peningkatan dari Rp 5 triliun menjadi Rp 8 triliun itu," ujarnya, Jumat (23/7).
Sebagaimana diketahui, masa penawaran kepada masyarakat untuk ORI mulai dilakukan pada 15 Juli sampai dengan 30 Juli 2010. Menurut Rahmat sampai dengan masa penawaran hari keenam, jumlah penjualan kumulatif ORI 007 telah mencapai Rp 6,028 triliun. "Namun untuk penjatahan ORI 007 tetap didasarkan pada target penerbitan itu," jelas Rahmat.
Sesuai dengan jadwal yang telah diumumkan sebelumnya, proses penjatahan akan dilakukan pada tanggal 2 Agustus dan prosesnya penetapannya akan dilakukan pada 4 Agustus 2010.
Sebelumnya, melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang No.19/PU/2010 yang terbit pada 20 April, Kemenkeu telah menetapkan 23 agen penjual ORI 007. Ketetapan tersebut diambil setelah mempertimbangkan rekomendasi dari Dinas Panitia Seleksi Agen Penjual ORI di Pasar Perdana tahun 2010.
Ke-23 calon agen penjual tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian PT Bank Panin Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Mega Capital Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, Citibank NA, PT Bank Permata Tbk, dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia.
Selanjutnya PT Ciptadana Securities, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Reliance Securities Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, dan PT Lautandhana Securindo. lalu PT Philip Securities Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Mega Tbk.
Pada akhir tahun lalu, pemerintah melalui 20 agen penjual berhasil memasarkan ORI 006 kepada investor sejumlah Rp 8,53 triliun yang mampu menggandeng nasabah sebanyak 24.433 dari 33 provinsi. Awal tahun ini, pemerintah juga telah berhasil memasarkan sukuk ritel seri SR-002 sebesar Rp 8,03 triliun dan sedang mengkaji penerbitan efek syariah sejenis pada semester II/2010.