REPUBLIKA.CO.ID, Singapura, 23/7 (ANTARA/AFP) - Bank sentral Singapura dan Cina telah menandatangani perjanjian swap mata ua]ng bilateral yang cenderung meningkatkan internasionalisasi yuan, pernyataan pers, Jumat. "The People's Bank of China (PBC) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) hari ini mengumumkan pembentukan pengaturan swap mata uang bilateral," kata pernyataan MAS yang diterbitkan setelah pertemuan di Beijing.
Lembaga keuangan di Singapura dan pelanggan mereka akan diberikan dengan pembiayaan yuan Cina untuk perdagangan dan investasi langsung melalui swap, kata MAS. "Pengaturan ini adalah pilar utama dari kerjasama antara PBC dan MAS dan berfungsi untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi langsung untuk pengembangan ekonomi dari kedua negara."
Berlangsung selama tiga tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama, swap akan menyediakan likuiditas yuan Cina hingga 150 miliar yuan dan likuiditas dolar Singapura hingga 30 miliar dolar - sekitar 22 miliar dolar AS. Kesepakatan itu juga akan "memfasilitasi internasionalisasi yuan Cina," kata pernyataan itu.
Perjanjian tersebut "tidak hanya akan memperkuat ekonomi dan investasi Singapura yang berkaitan dengan Cina tetapi juga membantu untuk mempertahankan peran kami sebagai pusat keuangan internasional," kata pernyataan.
Song Seng Wun, seorang ekonom regional di CIMB-GK Research di Singapura, mengatakan perjanjian ini mencerminkan hubungan keuangan yang kuat antara kedua ekonomi. Keuangan Cina-Singapura diprediksi akan menjadi di antara pertumbuhan tercepat di dunia tahun ini. "Jika ada krisis kepercayaan dalam mata uang masing-masing, yang lain dapat datang untuk membantu," tambah Song, meski menyatakan kemungkinan itu terjadi rendah.