REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mempermasalahkan pembacaan nota keuangan apakah akan dilakukan di depan DPR saja atau dalam sidang bersama DPR dan DPR. Presiden menyerahkan hal itu sepenuhnya pada DPR dan DPD untuk menentukan.
Presiden akan membacakan nota keuangan pada pertengahan Agustus 2010. Hal itu disampaikan Staf Khusus Presiden bidang informasi, Heru Lelono, ketika dihubungi, Jumat (23/7). ''Itu tergantung DPR dan DPD,'' katanya singkat.
Dia mengatakan, pembacaan nota keuangan Presiden dalam sidang di depan DPR atau sidang bersama antara DPR dan DPD tergantung DPR dan DPD sendiri. Dalam Rapat Kabinet Terbatas pada Selasa (13/7) lalu, Presiden telah menginstruksikan para menteri untuk menyusun bahan dalam mempersiapkan materi yang akan dibacakan dalam Sidang Paripurna itu.
Presiden meminta agar semua bahan itu dipersiapkan dalam bentuk pidato kenegaraan. Pidato itu rencananya juga menyinggung RAPBN 2011. ''Saya mengingatkan agar pidato kenegaraan Presiden yang akan saya sampaikan di DPR dan DPD, termasuk di dalamnya garis besar RAPBN dan nota anggaran untuk 2011 dan aspek kehidupan bernegara kita, agar dipersiapkan baik-baik. Apa yang telah dirintis oleh Mensesneg saya minta segera diwujudkan dalam penyusunanan pidato kenegaraan,'' serunya.