Sabtu 24 Jul 2010 04:54 WIB

Duh, Pengawal Presiden 'Menoyor' Kepala Clara

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto
Presiden SBY saat dibonceng pengawalnya naik motor.
Presiden SBY saat dibonceng pengawalnya naik motor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kasihan benar nasib Clara. Bocah perempuan berusia sembilan tahun ini mengalami peristiwa tidak mengenakkan di Hari Anak Nasional (HAN) 2010 pada Jumat (23/7). Ketika ratusan anak-anak lain sedang bersuka ria merayakan HAN di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Clara bersedih karena kepalanya ditoyor pengawal Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY).

Ironisnya, SBY hadir di TMII untuk ikut merayakan puncak peringatan HAN bersama 300-an anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia. Clara sempat tampil dalam panggung utama dan membawakan peran dalam operet yang disaksikan Presiden SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri.

Seusai tampil di panggung, Clara pun menunggu momen yang dinanti-nanti, yakni bersalaman dengan Presiden SBY. Dia memang berhasil bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia itu, namun seorang pengawal Presiden sekonyong-konyong menoyor kepala Clara. Dia hampir terjatuh akibat perlakukan sang pengawal itu.

Adalah Ketua Dewan Konsultatif Nasional Komnas Anak Seto Mulyadi yang menjadi tempat mengadu Clara. "Sehabis bersalaman dengan SBY tadi, kemudian tidak tahu bagaimana dia ditoyor oleh pengawal Presiden, sempet keluar, hampir jatuh, dan pusing akibat ditoyor itu," kata Kak Seto menirukan aduan Clara.

Kak Seto mengaku sudah dihubungi Juru Bicara Kepresidenan Julian A Pasha yang menanyakan tentang peristiwa itu. "Berkat respon media, Julian Pasha telepon saya, minta klarifikasi," kata Kak Seto. Setelah berbincang singkat, Kak Seto pun mempersilakan Julian untuk menghubungi langsung Clara untuk mendapat penjelasan lengkap.

Belum diketahui hasil komunikasi antara Julian dengan Clara. Julian tidak bisa dihubungi, apalagi ditemui. Kak Seto berjanji akan terus mendampingi Clara. "Saya sudah menyampaikan kalau nanti ada masalah pada Clara, agar Clara menelpon saya lagi," katanya.

Kak Seto berharap Clara tidak kecewa dengan perlakukan pengawal presiden itu. "Saya juga menghibur Clara, mungkin petugas tadi kesenggol atau tidak sengaja. Mudah-mudahan dari penjelasan saya, Clara tidak terlalu kecewa. Dan saya yakin Pak SBY akan sedih dengan berita itu," ujar Kak Seto.

Dalam pidatonya, Presiden SBY mengajak semua pihak agar ikut terlibat untuk melindungi dan mendidik anak. Hal yang sama juga harus diberikan pada anak-anak yang termarjinalkan. Perlindungan dan pendidikan anak itu harus diberikan dengan cara kasih sayang.

"Melindungi anak, memberikan perlindungan kepada anak, berarti kita menjaga atau melindungi mereka dari berbagai bentuk kejahatan," kata Presiden SBY.

Selain melindungi dari kejahatan, anak-anak juga harus dilindungi dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Perlindungan anak dan pendidikan anak, kata Presiden SBY, akan berhasil manakala semua itu berangkat dan disertai dengan kasih sayang kepada mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement