REPUBLIKA.CO.ID,
DUISBURG--Setelah kepanikan massa pada sebuah pesta musik tekno bertajuk Love Parade di Duisburg Sabtu (24/07) lalu menyebabkan 19 korban tewas, ketua penyelenggara mengumumkan berakhirnya penyelenggaran berikutnya Love Parade. Organisator Rainer Schaller mengatakan ia merasa terpukul dan sangat sedih atas musibah yang dihajatnya itu.
Sementara ini kesemua 19 korban tewas sudah dapat diidentifikasi. Jenazah korban ditemukan di area pintu masuk menuju lokasi Love Parade di dekat terowongan. Para korban tewas tidak hanya berasal dari Jerman, melainkan juga dari Italia, Belanda, Cina, dan Australia.
Sementara 340 orang mengalami luka-luka, banyak diantaranya luka serius. Pihak kejaksaan melakukan proses pengusutan. Wakil Serikat Pekerja Kepolisian mengkritik bahwa area Love Parade di Duisburg terlalu kecil untuk acara demikian besar.
"Peristiwa naas ini sangat mengejutkan. Saya tidak dapat mempercayai hal itu terjadi. Semua warga Duisburg dan banyak orang di seluruh dunia ikut merasakan derita keluarga korban," ujar walikota Duisburg, Adolf Sauerland.
Ketua panitia penyelenggara, Rainer Schaller mengaku menderita shock dan mengumumkan tamatnya riwayat festival Love Parade. "Love Parade memang selalu menjadi acara yang damai dan pesta yang menyenangkan. Namun event itu kini akan selamanya dihantui tragedi yang terjadi kemarin. Atas dasar hormat kepada para korban, anggota keluarga dan teman dekat, kami tidak akan menggelar kembali festival ini," katanya.