REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA--Pesawat tempur Israel menembakkan rudal di dua terowongan penyelundupan dekat perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir Senin (26/7) pagi. Namun, serangan tidak menimbulkan kerusakan maupun korban, kata para perwira pasukan keamanan yang dikendalikan Hamas.
Militer Israel tidak segera mengomentari serangan itu, sebagaimana dikutip dari AFP. Israel sering menarget terowongan-terowongan tersebut sebagai balasan serangan roket dari wilayah pantai yang diperintah Hamas tersebut.
Wilayah miskin berpenduduk 1,5 juta jiwa itu sebagian besar bergantung pada jaringan terowongan di perbatasan sejak Israel dan Mesir menutup Gaza dari semua penjuru kecuali bantuan penting pada 2006. Penutupan dilakukan setelah gerilyawan menangkap seorang tentara Israel.
Blokade negara Yahudi itu diperketat setelah gerakan Hamas merebut kekuasaan pada Juni 2007. Banyak dari terowongan-terowongan itu digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan pokok seperti pangan, alat rumah tangga dan ternak.
Hamas dan kelompok-kelompok gerilyawan lain dilaporkan mereka menggunakan terowongan-terowongan tersebut untuk membawa senjata dan uang. Para pejuang yang berpangkalan di Gaza menembakkan empat roket ke Israel selatan selama akhir pekan, kata seorang juru bicara militer, Minggu.
Pada Desember 2008, Israel melancarkan serangan sengit terhadap Gaza dalam upaya mereka menghentikan serangan roket hampir setiap hari dari wilayah Palestina yang diblokade itu. Sekitar 1.400 warga Palestina dan 13 Israel tewas dalam perang 22 hari tersebut.
Setelah setahun tenang menyusul serangan itu, gerilyawan Gaza baru-baru ini meningkatkan lagi serangan-serangan roketnya ke seberang perbatasan.