Rabu 28 Jul 2010 08:11 WIB

Kebijakan Naturalisasi oleh PSSI Menuai Kecaman

Rep: Israr/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Tim Nasional (BTN) sepak bola tetap memilih naturalisasi beberapa pemain asing berdarah Indonesia untuk program jangka pendek. Program ini diterapkan demi mencapai prestasi puncak sepak bola di ajang Piala AFF 2010, Desember nanti.

Meski demikian, kebijakan itu mendapat kritik dari pelbagai kalangan. Mantan pemain timnas Indonesia menganggap, hal itu berlebihan.

Ketua BTN, Iman Arif, menyebutkan seorang pemain naturalisasi setidaknya bisa memperkuat Indonesia selama tiga tahun. “Setelah tiga tahun, tim senior akan digabung dengan para pemain muda yang saat ini juga sedang dibangun. Jadi, naturalisasi bukan hal yang negatif,” kata Iman, Selasa (27/7), di Jakarta

BTN tengah mengupayakan pemberian kewarganegaraan kepada sejumlah pemain berdarah Indonesia. Mereka antara lain adalah Serginho “Sergio” Van Dijk, Donovan Partosoebroto (Belanda), Kim Jefferey Kurniawan (Jerman), serta Alessandro Trabuco (Italia). Keempatnya dikabarkan tengah menjalani proses di kantor imigrasi untuk mendapatkan status sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Iman menyebutkan kepastian tentang keluarnya status sebagai WNI kemungkinan akan diketahui pada September mendatang. “Untuk Sergio, kami akan membuka komunikasi dengan KNVB (Federasi sepakbola Belanda), agar haknya tampil di liga Eropa dan liga Belanda, tidak dicabut jika mendapatkan status sebagai WNI. Sergio istimewa karena dia yang menawarkan dirinya tanpa diminta untuk memperkuat timnas Indonesia,” kata Iman.

mantan bek tangguh Patar Tambunan pun memberi masukan. “PSSI harusnya memperbaiki pembinaan usia muda yang mandek, tak perlu naturalisasi. Masih banyak potensi dan bakat yang lebih baik dari mereka,” katanya.

Mantan pemandu bakat BTN, Risdianto, mengatakan bahwa naturalisasi bukan hal tabu asalkan pemain asing itu sendiri yang mengajukannya. “Legenda bulu tangkis Ivana Lie baru mendapatkan kesempatan naturalisasi karena sudah mengharumkan nama Indonesia. Ini yang harusnya dicontoh PSSI. Bukan seperti sekarang yang menawarkan kewarganegaraan terhadap pemain yang belum jelas prestasi dan nasionalismenya,” ujar Risdianto.

Hal senada juga diungkap eks pemain nasional Ricky Yakobi. Ia merasa miris mendengar rencana PSSI mengajak pemain-pemain berdarah Indonesia yang kini merumput di liga-liga Eropa dan Australia untuk memperkuat tim nasional di ajang internasional.

“Saya rasa naturalisasi sangat berbelit-belit dan buang waktu serta biaya. Lebih baik uangnya dialihkan ke pembinaan usia muda saja,” kata Ricky.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement