REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON: Council on American-Islamic Relations Los Angeles (CAIR-LA) pada hari Selasa mengutuk protes anti-masjid yang direncanakan oleh pendukung Tea Party California dengan membawa anjing untuk mengganggu Muslimin selama shalat Jumat.
CAIR-LA meminta pejabat lokal dan para pemimpin antaragama untuk menunjukkan dukungan bagi Pusat Islam Temecula Valley, yang menjadi target protes pada 30 Juli mendatang. Aksi yang dimotori oleh kelompok Tea Party Southwest Riverside County (SWRC) ini bertujuan untuk menentang proposal pendirian sebuah masjid baru di daerah tersebut.
Email yang mengumumkan protes anti-masjid dikirim ke koran daerah oleh "seorang pemimpin koalisi konservatif yang telah aktif dengan Partai Republik dan Tea Party" menyatakan, "Masjid direncanakan akan dibangun di Temecula. Islam adalah bukan agama. Ini adalah gerakan politik dunia yang bertujuan untuk mendominasi dunia. Dan itu dimaksudkan untuk menundukkan semua orang di bawah hukum Islam. Islam memperlakukan perempuan sebagai manusia kelas dua dan mereka juga benci anjing. Wanita dilarang untuk menyanyi dan anjing dibantai. Kami tidak akan tunduk pada hukum syariah. Tennessee mampu menghentikan rencana itu, jadi mari membawa Alkitab Anda, bendera, anjing dan nyanyian pada hari Jumat."
Menurut Direktur Eksekutif CAIR-LA, Hussam Ayloush, semua agama harus menolak semua kekerasan atas nama agama. Ia juga meluruskan pendapat tentang "Muslim membenci anjing". "Yang najis air liurnya. Tapi bukan berarti Muslim benci anjing dan anjing harus dibunuh," ujarnya,
Nabi Muhammad (saw) mengizinkan penggunaan anjing untuk perlindungan dan untuk berburu, dan ia terkait beberapa tradisi di mana individu diberi ganjaran oleh Allah untuk melindungi binatang, termasuk anjing, dan dihukum untuk memperlakukan mereka secara buruk.
Menanggapi protes yang direncanakan, Pusat Islam Temecula Valley merilis sebuah pernyataan bahwa mereka kecewa dan sedih dengan "ulah sekelompok tetangga kami berusaha untuk tidak menghormati dan membuat komunitas kami merasa tak diinginkan. "
Pekan lalu, CAIR menyesalkan pidato calon Senat AS asal Florida, Marco Rubio, yang menyatakan bahwa umat Islam seharusnya tidak diperbolehkan untuk memegang jabatan publik. "Muslim Amerika tidak dapat menjadi warga negara yang setia," ujarnya, dan menambahkan, Islam adalah musuh "nyata."
Awal bulan ini, CAIR menawarkan dukungan untuk resolusi NAACP meminta gerakan Tea Party untuk mengutuk rasisme dalam barisannya.
CAIR adalah Muslim terbesar Amerika kebebasan sipil dan organisasi advokasi. Misinya adalah untuk meningkatkan pemahaman Islam, mendorong dialog, melindungi kebebasan sipil, memberdayakan Muslim Amerika, dan membangun koalisi yang mempromosikan keadilan dan saling pengertian.