Kamis 29 Jul 2010 08:32 WIB

Final Piala Indonesia Digelar di Solo

Rep: israr/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Final Piala Indonesia terpaksa dipindah ke Stadion Manahan Solo dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Keputusan ini diambil setelah kepolisian daerah Jawa Timur tidak mengeluarkan izin untuk menggelar pertandingan. Alasannya, pemilihan kepala daerah ulang akan berlangsung di Surabaya, Ahad (1/8).

“Kami resmi mendapatkan konfirmasi dari Polda Jawa Timur (Jatim), agar tak melakukan pertandingan tersebut di Sidoarjo," kata Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorsalomon Boboy, kepada wartawan Rabu (28/7)

Pihak kepolisian, kata Tigor, tidak mau mengambil risiko dengan mengizinkan final berlangsung di Sidoarjo. Ia menampik jika Gelora Delta Sidoarjo tidak cukup siap menggelar laga final.

"Tidak ada masalah dengan kondisi Stadion dan lapangan di Sidoarjo. Lapangannya bagus. Final dipindah karena kami mengikuti himbauan dari Polda Jatim, itu saja," ucapnya.

Masalah lain muncul karena Liga harus mengurus izin pertandingan di Polda Jawa Tengah. Padahal selama ini izin keamanan di Jateng dikenal cukup sulit.Selain menyelenggarakan partai final, Stadion Manahan juga akan menghelat pertandingan memperebutkan peringkat tiga, Sabtu (31/7).

Secara terpisah, Ketua Panitia pelaksana Persis Solo, Paulus Haryoto selaku panpel lokal, menyatakan telah menerima faks resmi penunjukan Stadion Manahan sebagai tempat duel final dan perebutan juara ketiga PI 2010.

Menurutnya, koordinasi tentang rencana penyelenggaraan partai puncak di Solo telah dilakukan sejak Selasa (27/7). Ia mengatakan sudah menyiapkan berbagai hal mulai dari stadion hingga lapangan latihan. Ia juga menjamin jika masalah perizinan kemungkinan tidak akan bermasalah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement