Kamis 29 Jul 2010 18:08 WIB

Serangan Bom di Afghanistan, Dua Tentara Italia Tewas

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Dua tentara Italia tewas dalam serangan bom, Rabu, di bagian barat Afghanistan, demikian pasukan pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) itu mengatakan dalam satu pernyataan, kedua tentara tersebut tewas akibat ledakan sebuah bom rakitan, senjata pilihan gerilyawan Taliban. Tapi pasukan itu tidak memberitahukan lokasi serangan tersebut."Saya dapat memastikan mereka adalah tentara Italia," ujar seorang jurubicara ISAF pada AFP.

Di Roma, Perdana Menteri Silvio Berlusconi menyatakan kedua tentara itu adalah pakar penjinakan bom dan pernyataan Kementerian Pertahanan mengatakan mereka telah menjinakkan sebuah bom rakitan tapi tewas akibat ledakan yang ditimbulkan oleh bom rakitan lainnya.Pada Mei lalu, dua tentara Italia pada Resimen Teknik ke-327 dari Turin tewas ketika konvoi mereka dihantam oleh sebuah bom di dekat Herat, kota penting di bagian barat Afghanistan.

Italia memiliki 3.300 tentara di Afghanistan bersama ISAF dan memimpin komando regional barat yang bermarkas di Herat. Dengan kematian terakhir itu, 26 tentara atau diplomat Italia telah tewas di Afghanistan sejak 2004 akibat serangan, kecelakaan atau penyebab alamiah.

Seluruhnya 404 tentara asing telah tewas dalam operasi militer di Afghanistan sejak awal tahun ini, menurut hitungan AFP berdasar pada hitungan yang dipertahankan oleh laman Internet icasualties.org. Delapanpuluh-dua tentara telah tewas sejauh ini pada Juli, dibanding dengan 102 yang tewas Juni, yang adalah bulan terburuk bagi korban militer asing sejak akhir 2001.

Perlawanan pimpinan-Taliban telah menambah kehebatannya dalam empat tahun terakhir dan meluaskan serangannya ke sebagian besar negara itu, meskipun ada pengerahan puluhan ribu lagi tentara asing, khususnya pasukan Amerika.Mudah untuk membuat dan menanamnya, bom rakitan sendiri (IED) adalah pembunuh utama tentara asing dan Afghanistan, serta warga sipil Afghanistan.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement