Jumat 30 Jul 2010 12:02 WIB

Awas, Tumpahan Minyak Mengganggu Martabat Bangsa

Rep: c26/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI), Y Paonganan, mengingatkan agar Indonesia tetap menjadi bangsa yang bermartabat dan punya harga diri. Peringatan keras tersebut diungkapkannya berkenaan dengan kasus pencemaran Laut Timor oleh tumpahan minyak dari sumur lepas pantai milik Australia beberapa waktu lalu.

“Jangan sampai Indonesia dipermalukan tumpahan minyak Montana,” kata Paonganan, saat diskusi pakar yang bertema, ‘Pencemaran Laut Timor: Musibah dan Pertaruhan Harga Diri Bangsa’ di Jakarta, Kamis (29/7) sore. Menurut Paonganan, masalah tersebut seharusnya ditangani secara serius oleh pemerintah, khususnya pengambil kebijakan di negeri ini. Jika dibiarkan, sangat mungkin Indonesia dipandang sebagai bangsa yang tidak mampu mempertahankan harga diri.

“Masalah pencemaran laut bukanlah masalah sepele, karena hal tersebut menyangkut pertaruhan harga diri Indonesia sebagai sebuah bangsa,” tegasnya. Masalah ketidakpastian data yang mengenai dampak tumpahan minyak tersebut, kata Paonganan, mestinya menambah semangat negeri ini untuk terus mendalami, bukan justru menyerah begitu saja.

“Sekarang kan tidak ada data yang pasti. Angka yang disebut untuk mengklaim kerugian pun beda-beda antara Timnas Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak (PKDTM) di laut Timor dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemda NTT,” jelas dia. Oleh karenanya, demi mempertahankan jati diri bangsa, IMI meminta agar pemerintah Indonesia dan Australia membentuk tim independen untuk meneliti tumpahan minyak tersebut, sehingga masalah ini tidak terkatung-katung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement