REPUBLIKA.CO.ID,Kepala nuklir Iran mengatakan negaranya mau menghentikan beberapa kegiatan pengayaan uraniumnya jika mereka diberikan cukup bahan bakar untuk reaktor riset medis di Teheran.
Ali Akbar Salehi hari Kamis mengatakan Iran baru memulai produksi 20 persen uranium yang diperkaya setelah Badan Energi Atom Internasional menolak permintaan untuk memberi Iran tambahan bahan bakar.
Iran sebelumnya menolak sebuah proposal dukungan PBB untuk memberi mereka bahan bakar bagi reaktor riset. Proposal itu seyogyanya mengurangi persediaan uranium Iran.
Menteri Luar Negeri Turki baru-baru ini menyatakan harapan bahwa sebuah kesepakatan masih bisa tercapai.
Amerika menuduh Iran mengupayakan teknologi nuklir untuk memproduksi senjata, tetapi mengatakan pihaknya siap ikut serta dalam pembicaraan baru dengan Teheran mengenai tujuan nuklirnya.