REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Tekad Indonesia untuk meningkatkan keamanan bangunan pada lebih dari 3.000 bangunan sekolah dan 100 rumah sakit mendapat catatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pusat Media PBB di New York, Kamis, melaporkan tekad tersebut, yang telah dinyatakan Indonesia dalam sebuah peluncuran resmi di Jakarta pada hari yang sama.
Langkah Indonesia itu merupakan bagian dari komitmen terhadap program global yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui "International Strategy for Disaster Reduction" (ISDR) untuk menanggulangi keberadaan pembangunan gedung yang tak aman hingga menyebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan saat terjadi gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Program kampanye global tersebut dinamai "One Million Safe Schools and Hospital".
"Rumah sakit dan sekolah merupakan bangunan yang menghadapi resiko ketika bencana terjadi. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa keamanan struktur gedung sekolah dan rumah sakit menjadi agenda politik dan prioritas di semua negara," kata Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Pengurangan Resiko Bencana, Margareta Walhstrom.
"Jangan sampai ada anak yang meninggal karena bangunan sekolah atau rumah sakit tidak aman ketika bencana terjadi," tambahnya.
Peluncuran kampanye dan komitmen yang dilakukan di Jakarta melibatkan tiga kementerian, yaitu Kementerian Koordinator untuk Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pendidikan Nasional, dan Kementerian Kesehatan.
Tekad yang sama di Jakarta juga dinyatakan oleh berbagai kalangan, termasuk pemerintah Indonesia, lembaga swadaya masyarakat serta pengelola sekolah dan rumah sakit.
Secara total, Indonesia menyatakan komitmen untuk meningkatkan keamanan terhadap bencana untuk 3.156 sekolah dan 105 rumah sakit.
Kampanye "Satu Juta Sekolah dan Rumah Sakit Aman" itu sendiri diluncurkan pada April lalu di Manila, Filipina, dengan sasaran untuk meningkatkan kesadaran publik di semua negara terhadap pentingnya memiliki bangunan sekolah dan rumah sakit yang aman. Kampanye itu juga diharapkan dapat menggerakkan berbagai sumberdaya dalam upaya untuk memindahkan bangunan ke lokasi yang lebih aman maupun membangun gedung baru yang aman, juga membeli peralatan pengamanan seperti alat pemadam kebakaran dan pertolongan pertama pada kecelakaan.