REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Amerika Serikat (AS) segera mengakhiri petualangan perangnya di Irak. Sesuai dengan jadwal, pasukan negeri paman sam itu akan mulai ditarik dari Irak akhir bulan ini.
Presiden AS, Barack Obama, menegaskan penarikan prajuritnya itu tetap sesuai dengan jadwalnya. ''Kita akan memindahkan jutaan perlengkapan dalam satu operasi logistik terbesar yang pernah kita lihat dalan beberapa dekade ini,'' ujar Obama dalam sambutannya di acara 'Veteran Penyandang Cacat Amerika', Senin waktu setempat.
''Di akhir bulan ini, kita akan memulangkan lebih dari 90 ribu pasukan dari Irak,'' ujar Obama. Penarikan pasukan dari Irak ini memang menjadi janji kampanye Obama selama 2007 dan 2008 lalu. Dia berjanji bakal mengakhiri perang di Irak. Bahkan, pejabat di pemerintahannya secara rutin menggelar pertemuan untuk memastikan jadwal penarikan mundur pasukan AS.
Amerika menyerang Irak di masa pemerintahan presiden George W Bush untuk menggulingkan Saddam Hussein dari jabatannya sebagai presiden Irak. Dengan dalih menyimpan senjata kimia berbahaya dan membantu Taliban, secara sepihak, AS menginvasi Irak. Belakangan alasan yang dipakai Bush dan konco-konconya untuk menyerang Irak, tidak pernah terbukti.
Sesuai dengan janji kampanyenya, Presiden Obama bakal menarik pulang pasukan AS secara berharap mulai akhir bulan ini sampai akhir 2011. Obama memandang pemerintah Irak sudah sanggup menangani keamanan dalam negerinya sendiri. Menurutnya, bom dan peluru hanya akan menghentikan pembangunan Irak.
Namun fakta di lapangan memperlihatkan kekerasan di negeri 'Seribu Satu Malam' itu justru kian meningkat. Informasi yang dirilis pemerintah Irak, selama Juli 2010 sebanyak 535 warganya tewas akibat berbagai aksi kekerasan. Bulan itu menjadi bulan paling mematikan sejak Mei 2008.