Rabu 04 Aug 2010 06:29 WIB

Gayus Menyerang Mantan Pengacaranya

Rep: aby/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gayus mengeluarkan jurus menyerang eks kuasa hukumnya, Haposan Hutagalung. Dalam pemeriksaan sebagai saksi atas terdakwa AKP Sri Sumartini, Gayus menarik beberapa keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di penyidik tim penanganan mafia hukum Mabes Polri yang merugikan Haposan.

Dalam agenda pemeriksaan saksi, Gayus mengatakan memberikan uang untuk memperlancar urusannya kepada Haposan bukan langsung kepada penyidik. "Untuk membantu penyidik karena Haposan tidak mau berbicara dalam BAP," ujar Gayus dalam persidangan.

Ia pun mengaku merasa ditipu oleh Haposan karena uang yang seharusnya diberikan kepada penyidik dan jaksa, tidak diterima. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) jaksa, hakim dan pengacara, yang ia lihat, mereka tidak pernah menerima uang tersebut.

Gayus mengaku hanya mengeluarkan uang untuk Haposan tanpa tahu siapa penerima uang tersebut nantinya. Menurut Gayus, ia hanya diberitahu Haposan bahwa uang tersebut diberikan kepada jaksa, penyidik dan hakim. "Saya tidak tahu. Haposan yang hubung-hubungi saya," ungkap Gayus saat ditanya siapa yang merekayasa kasus tersebut di ruang sidang utama, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/8).

Gayus mencontohkan Haposan pernah meminta uang Rp 20 Miliar kepada dirinya. Dengan rincian, 100 Ribu USD untuk tidak menahannya, 20 Ribu USD untuk Haposan, 45 Ribu USD untuk tidak menyita rumah, 35 Ribu USD agar tidak memblokir rekening Bank Mandiri miliknya. Kemudian, 500 Ribu USD digunakan untuk mengatur penyidik, hakim, jaksa dan untuk Haposan sendiri.

Gayus pun menarik sejumlah keterangan yang sudah dikeluarkan dalam BAP. Menurutnya, ia tidak pernah mengonfirmasi apakah uang tersebut sampai kepada penyidik yang bersangkutan atau belum. Selain itu, ujarnya, ia menarik pernyataannya bahwa pertemuan di Hotel Manhattan pada 1 September 2009 lalu adalah untuk dilakukan pemeriksaan.

Hanya, Gayus mengaku bahwa terdapat peran penyidik Kompol Mochd Arafat Enanie dalam skenario pencucian uang yang dilakukan oleh Haposan. Arafat, ungkapnya, sempat berbicara via telepon dengan Haposan. "Arafat tanya bisnis apa, Haposan lalu menjawab bisnis batu bara. Kemudian Arafat menjawab kalau bisnis batu bara sudah biasa,"ujar Gayus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement