REPUBLIKA.CO.ID,TERNATE--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak politikus agar tidak ribut, namun harus berpikir agar demokrasi yang tumbuh ini tetap teduh dengan silaturahmi. Menurut Presiden, hal itu penting agar rakyat tidak menjadi korban.
Presiden juga menekankan pentingnya stabilitas dan keamanan dalam kehidupan demokrasi. Presiden menyampaikan hal itu ketika memberi arahan dalam peresmian Kota Sofifi menjadi ibukota Provinsi Maluku Utara di Lapangan Ngaralamo, Kota Ternate, Rabu (4/8). Presiden bersama Ibu Negara didampingi menteri terkait, Gubernur Maluku Utara Thaib Armyn, dan raja-raja dari empat kesultanan di Maluku Utara.
''Kasihan rakyat, politikus di negeri ini harus berpikir-pikiran agar demokrasi yang tumbuh ini tetap teduh,'' kata Presiden. Para politikus, katanya, justru harus menjalin silaturahmi. Meski kebebasan terus tumbuh, namun jangan sampai mengorbankan stabilitas dan perdamaian. Konflik akan memundurkan pembangunan.
Presiden juga mengingatkan para pimpinan di daerah agar menggunakan anggaran untuk kepentingan publik, bukan untuk membangun dan membiayai kepentingan-kepentingan pejabat. ''Daerah otonom baru di seluruh negeri ini ketika membangun sarana dan prasarana jangan habis untuk membangun yang diperlukan untuk pejabat-pejabat,'' serunya.