REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tak ada pujian dari mulut asisten pelatih timnas sepak bola Indonesia, Wolfgang Pikal. Dia tak menganggap istimewa kemampuan tiga pemain blasteran: Alessandro Trabucco, Irfan Bachdim, dan Kim Jeffrey Kurniawan.
Pikal menilai, tiga pemain blasteran tersebut belum layak masuk skuat timnas senior Indonesia. Kesimpulan ini didapat Pikal setelah bersama pemandu bakat Sutan Harhara menyaksikan aksi tiga pemain tersebut di laga amal yang berlangsung di Stadion Gajayana, Malang, Rabu (4/8).
"Semua harus didiskusikan dengan pelatih Alfred Riedl. Namun, kalau saya yang ditanya, ketiganya belum pantas masuk timnas senior," kata Pikal.
Menurut Pikal, Ale --sapaan Alessandro-- masih terlalu muda. Selain itu, pemain berdarah Italia-Bali ini hanya berada di lapangan selama sekitar 27 menit sehingga tidak mampu berkontribusi maksimal. Ale tampil memperkuat tim Garuda Putih yang harus mengakui keunggulan Garuda Merah 1-4.
Sedangkan Irfan dan Kim, yang membela Garuda Merah, dinilai biasa-biasa saja oleh Pikal. Irfan mencetak dua gol sementara Kim memberikan umpan bagi gol kedua timnya.
"Irfan dan Kim punya potensi untuk masuk timnas U-23 tapi tidak untuk timnas senior. Selain itu, mereka juga harus bekerja keras untuk bisa terpilih masuk tim U-23," ucap Pikal.
Dengan nada bercanda, Pikal menyatakan masih sanggup bermain di laga amal untuk menggalang dana bagi mantan pengurus Arema Indonesia yang tengah sakit, Lucky Acub Zaenal. Di laga tersebut tidak ada tekanan seperti di pertandingan sesungguhnya. Keberhasilan Irfan mencetak dua gol pun tak dianggap luar biasa.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Erwiyantoro, ketua panitia penyelenggara laga amal. Menurut dia, penampilan tiga pemain berdarah Indonesia tersebut sangat memukau. Toro, sapaan karibnya, mengatakan laga amal tersebut akan membuka pikiran pihak-pihak yang sebelumnya menentang naturalisasi.
Pendapat Toro juga didukung oleh Subangkit, mantan pelatih Persema Malang. Subangkit mengacungkan jempol untuk Irfan dan Kim. "Timnas U-23 SEA Games butuh mereka. Untuk timnas senior, mereka butuh diasah dan diberi kesempatan mengikuti seleksi," tutur Subangkit.
Subangkit secara khusus memuji Irfan. Selain punya teknik dan kecepatan, Irfan dinilai berani berduel dengan bek lawan. Menurut Subangkit, kriteria striker bagus ada pada diri Irfan.