Kamis 05 Aug 2010 22:34 WIB

Umumkan Buku yang Hina Nabi, Situs Surat Kabar Mesir Diserang Hacker

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pesan hacker yang ditulis dalam situs surat kabar
Foto: Alarabiya.net
Pesan hacker yang ditulis dalam situs surat kabar

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Surat Kabar Mesir versi online dibobol setelah berencana menampilkan buku online berjudul "The Trial of Prophet Muhammad" pada laman depan surat kabar tersebut. Alasan hacker, isi buku yang mengkritik Rasulullah Muhammad SAW secara kasar dan bernada menghina. Serangan itu terjadi, Ahad lalu.

Kritik yang dipaparkan berupa kisah hubungan Rasulullah SAW dengan beberapa perempuan dan mengapa Rasul menggunakan pedang ketika menghadapi musuhnya. Penghinaan ini kontan membuat seorang yang membobol situs itu dan meninggalkan secarik pesan bagi sang penulis buku Anis al-Degheidi berisi tudingan bahwa surat kabar itu mempromosikan buku yang cenderung murtad dan menghasut.

Hacker yang belum diketahui identitasnya ini juga menyampaikan tuduhan kepada Gereja Kristen Koptik yang diduga sebagai pihak yang banyak menyerang dan menghina muslim. Si hacker juga menuliskan 10 pertanyaan dan jawab ihwal doktrin kristen.

Sebelumnya, rencana peluncuran buku karya Degheidi sempat menimbulkan reaksi keras dari kalangan agamawan di Mesir termasuk didalamnya Dewan Cendikiawan Muslim di Universitas Al-Azhar. Dewan itu bahkan telah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk setiap buku-buku yang diterbitkan dengan isi bernada menghina terhadap Nabi SAW.

"Bagaimana mereka meluncurkan buku yang menghina Rasul, sementara bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Hal ini merupakan kejahatan yang tidak termaafkan. Bahkan permintaan maaf pun tidak bisa memperbaiki itu," tutur salah seorang anggota Dewan Cendikiawan.

Dewan cendikiawan juga menuntut wartawan surat kabar tersebut untuk memberikan pandangan mereka tentang masalah ini. Tuntutan itu berlanjut dengan meminta siapa saja yang bertanggung jawab terhadap buku ini untuk segera mengakui perbuatannya. 

Bahkan salah seorang pengacara Mesir, Nabih Al-Wahsh juga telah mengajukan gugatan pemanggilan untuk mencabut lisensi dan melarang beredarnya buku di masyarakat. "Daftar hitam harus dibuat untuk diketahui masyarakat ihwal siapa saja yang terlibat dalam kejahatan yang mengerikan ini," katanya lagi.

Secara terpisah pemimpin redaksi harian tersebut Khaled Salah menyatakan keterkejutannya dengan pristiwa tersebut. Menurut dia, pengumuman buku baru dilaksanakan Jumat depan. Ia pun memastikan bahwa buku-buku yang ada tidak akan ditampilkan dalam laman sebelum mendapat persetujuan dari otoritas Al-Azhar. "Secara pribadi saya keberatan dengan judul buku itu. Tapi buku itu sangat bagus, saya telah membacanya dan tidak ada unsur penghinaan terhadap nabi," ungkapnya kepada Alarabiya, 4 Agustus lalu.

Khaled juga membantah tuduhan bahwa surat kabarnya menerima suntikan dana dari Gereja Koptik di Mesir. Ia bahkan menuduh hacker tersebut sebagai pihak yang menginginkan adanya kerenggangan antara Islam dan Koptik melalui penyebaran kebohongan. "Mereka seperti menambahkan bahan bakar pada api sehingga menimbulkan ketegangan antar sekte. Yang pasti, koptik tidak ada hubungannya dan pelakunya adalah kalangan ekstrimis," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement