REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia membuat kemajuan dalam bidang keamanan penerbangan. Namun, Indonesia masih butuh lama untuk membangun citra.
Demikian disampaikan Asosiasi Penerbangan Udara Internasional (IATA). "Ada perbaikan dalam dua tahun terakhir, tapi masih banyak yang harus dilakukan untuk memperbaiki keamanan dan reputasi Indonesia, yang rusak karena masalah keamanan," ujar Direktur IATA, Giovanni Bisignani, Kamis (5/8).
"Tahun ini, sudah ada tiga musibah walaupun tidak fatal. Ini masih banyak, Indonesia masih menduduki tempat teratas dalam hal risiko", jelas Bisignani.
Bisignani mengimbau Pemerintah Indonesia untuk mewajibkan penerbangan nasional menggunakan Audit Keamanan Operasi IATA yang merupakan standar keamanan tertinggi dunia.