REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Sekretaris Sekretariat Gabungan Koalisi, Syarif Hassan menyesalkan kritikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tentang kinerja pemerintah dalam pidato politiknya pada Rakornas PDI-Perjuangan.
"Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ibu Mega, sebagai negarawan, sebaiknya komentarnya tidak seperti itu," kata Syarif Hasan ketika ditemui di sela-sela rapat kerja nasional di Istana Bogor, Kamis.
Syarif yang juga politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, pemerintah tidak mengalami kegagalan, justru berhasil. Ia menyatakan, prestasi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru lebih baik daripada prestasi pemerintahan Megawati. "Keberhasilan pemerintahan SBY jauh lebih bagus dibandingkan pemerintahan Ibu Mega," katanya.
Syarif mencontohkan, sampai saat ini, APBN sudah tembus Rp1.100 triliun. Dia menyatakan, postur APBN tidak pernah menembus angka itu selama pemerintahan Megawati. Menurut dia, postur APBN yang baik adalah potret pertumbuhan ekonomi. Sumber APBN yang mencapai Rp 1.100 itu sebagian besar adalah pajak (80 persen). Pajak adalah representasi keuntungan yang didapat oleh dunia usaha.
"Dari situ saja sudah jelas, bahwa kalau mau dibandingkan, ya jauh lah," kata Syarif. Syarif menegaskan, perekonomian Indonesia termasuk kokoh meski mendapat hantaman krisis global beberapa kali. Bahkan, katanya, perekonomian Indonesia justru tumbuh di tengah kontraksi perekonomian global. Menurut Syarif, kritikan Megawati itu tidak perlu ditanggapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Cukup kita saja yang menanggapi," katanya.
Sebelumnya, dalam Rakornas PDI Perjuangan, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melontarkan kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. Kebijakan yang dikritik oleh Megawati antara lain konversi minyak tanah ke elpiji, wacana mempersenjatai Satuan Polisi Pamong Praja, dan wacana redenominasi rupiah. Bahkan, Megawati menyatakan pemerintah sering mengeluh setiap kali mendapat kritik dari masyarakat.