REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Toyota Auto 2000 mengaku tidak gentar dengan serbuan mobil Cina ke Indonesia. Hal ini lantaran tidaklah mudah bagi produsen mobil Cina untuk bermain di pasar dalam negeri.
Demikian disampaikan Chief Executive Toyota Auto 2000 Jodjana J dalam kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/8). "Mobil Cina tidaklah mudah untuk masuk ke Indonesia. Butuh biaya yang besar, di antaranya untuk mendirikan sebuah showroom," katanya.
Jodjana mencontohkan, untuk mendirikan sebuah showroom setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 30 miliar. Adapun sebagian dana tersebut dialokasikan untuk membeli lahan sekitar 3.000-4.000 meter persegi. Saat ini, Toyota memiliki sebanyak 200 showroom.
"Selain itu, harga murah juga bukan jaminan (mobil Cina bisa laku di pasaran domestik)," ujar Jodjana.
Pada kesempatan yang sama, COO Daihatsu Sales Operation Toto Suryana menambahkan kendati pihaknya tidak gentar dengan serbuan mobil Cina, tapi Daihatsu tetap mewaspadai. Sebagai salah satu ATPM (agen tunggal pemegang merek), Daihatsu akan mengantisipasi serbuan mobil Cina.
"ATPM akan mempertimbangkannya. Meskipun tidak mudah (mobil Cina masuk pasaran domestik), tapi kami akan tetap mengantisipasi," jelas Toto.