Jumat 06 Aug 2010 19:49 WIB

Bank Indonesia Tawarkan Redenominasi, Rakyat 'Nggak Ngerti'

Uang rupiah/ilustrasi
Uang rupiah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Beberapa hari ini, Bank Indonesia (BI) menawarkan redenominasi mata uang rupiah. Namun meski wacana ini santer diberitakan media, sebagian besar warga mengungkapkan kebingungannya mengenai konsep dan istilah yang bagi mereka baru dan asing, tak seperti konsep-konsep lain seperti devaluasi, misalnya.

"Bingung dan repot, saya juga tidak tahu maksudnya apa pemerintah," ujar Ana Mardiana, staf keuangan pada Kementerian Perhubungan, Jumat (6/8).

Ana mengaku terbiasa bersentuhan dengan uang karena selain bekerja di bagian keuangan, dia juga berjualan makanan ringan di kantornya dan rutin berbelanja ke pasar. Tetapi dia tetap bingung dan mengaku direpotkan oleh istilah redenominasi yang sebenarnya berkaitan dengan uang, sesuatu yang sangat akrab dengannya. "Ya memang akan cukup simpel untuk orang BI (Bank Indonesia), tetapi masyarakat tentu pemahamannya berbeda," sambungnya.

Syarif Hidayat, karyawan swasta di sebuah kantor di Medan Merdeka Barat Jakarta, yang mengaku sewaktu kecil pernah mengalami kebijakan serupa itu, mengaku tidak mengerti istilah tersebut, demikian juga peruntukkannya. "Saya nggak ngerti, yang penting tidak merugikan rakyat kecil saja," katanya.

Sementara Ryan Fahri, mahasiswa Universitas Moestopo Beragama, Jakarta, mengaku mengenal istilah redenominasi, namun dia tetap tidak memahami kebijakan yang masih dalam wacana ini. "Ribet sih dan perlu diadaptasi ke masyarakat, redenominasi sih oke aja, tapi kalau sanering jangan sampai terjadi," pandang Ryan.

Ryan ingin perubahan dan perhitunan nominal uang harus jelas agar tidak disalahpahami masyarakat, termasuk dirinya. "Kalau di Ibukota sih nggak apa-apa. Masalahnya bagaimana di daerah-daerah? Alih-alih mau untung malah buntung," kata Ryan.

Surono, pedagang minuman di kawasan Monas, tidak kalah bingungnya. Dia malah khawatir kebijakan itu justru membuatnya menderita rugi. "Saya cuma rakyat kecil. Tidak paham yang begitu-begitu deh. Yang penting asal benar saja nantinya," harapnya.

Sementara Rizkiansyah, karyawan di daerah Halim Perdana Kusumah, Jakarta, menilai pemerintah perlu sejak dini mensosialisasikan wacana ini agar masyarakat paham dan siap sehingga tidak mengejutkan mereka.

Tapi Rizkiansyah berkata, "Saya sendiri nggak ngerti maksud dan tujuan redenominasi itu.''

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement