REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Fareed Zakaria, presenter pada stasiun berita CNN dan kolumnis Newsweek, telah mengembalikan hadiah bergengsi pada pemberinya, Anti-Defamation League (Liga Anti-Fitnah), yang diterimanya lima tahun lalu. Langkah ini merupakan bentuk kekecewaannya pada organisasi Yahudi atas penolakan sengit organisasi itu terhadap pembangunan Islamic Center dan masjid di dekat Ground Zero.
Zakaria mengembalikan ADL's Hubert Humphrey First Amendment Freedoms Prize kemarin. "Aku tidak bisa menentang hati nurani. Maka piagam dan hadiah uang aku kembalikan lagi pada mereka," ujarnya. Langkah ini didukung oleh seluruh keluarga besar CNN.
Juru bicara ADL menyatakan "sedih dan terkejut" dengan keputusan itu.
ADL, yang ada untuk memerangi diskriminasi, khususnya anti-Semitisme, mengatakan Muslim "tak berhak untuk membangun di situs ini". Dalam berbagai bentuk kampanye, mereka menyebut pembangunan masjid hanya akan "menumbuhkan luka dan rasa sakit yang tak perlu".
Dalam sebuah surat tertanggal 6 Agustus untuk Direktur Nasional ADL Abraham H. Foxman, Zakaria menjelaskan bahwa ia telah "tercerahkan dan berubah pikiran" untuk tidak mengambil penghargaan itu karena ia sangat menghargai ADL.
"Saya selalu terkesan oleh kenyataan bahwa misi Anda adalah untuk mengakhiri tindak tidak adil dan diskriminasi terhadap sekte atau sekelompok warga dan Anda telah mengartikannya secara luas selama beberapa dekade. Anda telah bertempur melawan diskriminasi terhadap semua agama, ras, dan kepercayaan dan telah membangun reputasi baik," kata Zakaria.
Itu sebabnya, katanya, dia "terkejut" bahwa ADL menggunakan reputasi besar mereka untuk mengambil sisi yang sama sekali berbeda dan bertolak belakang dengan tujuan berdirinya organisasi ini. Dia mengatakan laporan kelompok yang menyatakan "harus menghormati perasaan korban" hanya akan memperburuk masalah.
Zakaria berharap, pengembalian penghargaan itu jadi momentum bagi ADL untuk kembali ke misi semula. "Mengakui kesalahan adalah harga kecil yang harus dibayar untuk mendapatkan kembali reputasi ADL," katanya.
Foxman menanggapi dengan surat kepada Zakaria, mengatakan "tidak hanya sedih tapi tercengang dan tak bisa berkata-kata atas keputusan Anda."
ADL minggu ini mengatakan tidak akan melawan pembangunan Islamic Center itu setelah Landmarks Preservation Commission New York City mengeliminasi hambatan untuk pembangunan Islamic Center dua blok di utara lokasi serangan terhadap World Trade Center pada 2001 atau kini lebih dikenal sebagai Ground Zero itu.