Selasa 10 Aug 2010 05:24 WIB

Menkeu: Pertumbuhan Masih akan Didorong Konsumsi Rumah Tangga

Rep: thr/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir tahun minimal 5,9 persen. Namun mayoritas kontribusi pertumbuhan masih akan disumbang melalui konsumsi rumah tangga. "Memang kita merasa bahwa untuk pertumbuhan kita itu 50 persen masih didukung oleh konsumsi rumah tangga," ujar Agus, Senin (9/8).

Agus mengakui, idealnya pertumbuhan itu dimbangi oleh sektor investasi dan ekspor. Untuk mendorong hal tersebut maka diperlukan penguatan dari sisi Infrastrukur. Salah satu inisiatif pemerintah kini, lanjut Agus yakni dengan membentuk PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII).

Dengan dibentuknya lembaga tersebut diharapkan pembiayaan infrastruktur dapat berkembang lebih baik. "Kita tahu bahwa pemerintah sudah mempunyai rencana untuk meningkatkan infrastruktur mulai dari transportasi, elektrifikasi, saluran air dan fasilitas-fasilitas yang lain, dan pemerintah kini telah mempunyai PT PII dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)," paparnya.

Di sisi lain, menurut Agus, pertumbuhan juga harus didorong melalui penyerapan government spending yang baik. "Justru itu kita kemarin ini kan ada acara rakernas dua hari, itu tujuannya adalah supaya terealisasi anggaran bisa lebih cepat karena kemarin melihat belanja pemerintah agak pelan khususnya di belanja modal," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement