Rabu 11 Aug 2010 05:19 WIB

Menikmati Ramadhan di Spanyol Selatan

Rep: c06/ Red: Krisman Purwoko
Masjid Marbella, Spanyol
Foto: flickr.com
Masjid Marbella, Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID,Nuansa keislaman yang khusus terasa saat Ramadhan di selatan negara Spanyol. Di mana aroma masa lalu Islam yang indah masih segar dalam benteng terakhir Muslim Andalusia.

Daerah itu bernama Baizin, di Granada. Selama bulan Ramadhan, suasana Baizin sangat mirip dengan lingkungan tua di Damaskus, Suriah atau Casablanca, di Maroko. Bahkan orang Spanyol di daerah itu menikmati karakteristik yang berbeda dibandikan dengan daerah lain di seluruh spayol.

Ketika seseorang berjalan melalui jalan-jalan, kue-kue Ramadhan, kaset keagamaan dan buku-buku dapat ditemui dengan mudah. Di sana, kita pun dapat menjumpai banyak perempuan bercadar. Oleh karena itu, suasana di Baizin itu tidak bisa disebut "asing" di tengah kehidupan bebas Eropa.

Di wilayah Spanyol yang dekat dengan Maroko itu, Baizin dikenal sebagai Pulau Hijau. Di posisinya yang dekat Gibraltar, banyak restoran yang dimiliki oleh orang Maroko. Restoran di sana memang khusus untuk melayani umat Islam yang berpuasa.

Karena merupakan daerah kepulauan, banyak orang yang singgah di pelabuhan. Mereka dari berbagai bangsa, sebagian besarnya orang-orang muslim yang sedang berpuasa. Mereka biasanya terpaksa berbuka atau bersiap-siap untuk makan sahur di pelabuhan.

Salah satu warga Maroko di Pulau Hijau, Ahmed Aznak, seperti dikutip dari IslamOnline.net, mengatakan Ramadhan di Baizin aktivitas dan suasananya tidak jauh berbeda seperti di Maroko. "Ada banyak orang muslim dan masjid di sana," ujarnya.

Selain Baizin, Granada, mutiara selatan Spanyol, Marbella, atau yang sering disebut "Kota Impian", juga dianggap sebagai kota terbaik di Spanyol untuk menjalankan ibadah puasa. Tidak heran, banyak imigran muslim menemukan suasana harmoni dan ketenangan selama bulan suci di sana.

Selain itu, Marbella juga memiliki sebuah masjid besar yang sangat elegan. Selama Ramadhan, mawa'id Ar-Rahman (jamuan makan iftar amal di jalan) juga berlimpah.

Hameed, penduduk Marbella asal Maroko mengatakan di masa lalu, ada banyak makanan yang dibawa ke masjid selama bulan Ramadan untuk beramal. “Dulu biasanya kami membuang sisa makanan, tapi Ramadhan menyadarkan kami untuk merasakan penderitaan orang miskin,” kata Hameed.

Utara Kurang Beruntung

Semangat Ramadhan kurang terlihat di Spanyol utara. Di kota-kota besar seperti Madrid atau Barcelona, hanya masjid dan musalla yang dapat memberikan arti bulan suci Ramadhan. Tidak ada restoran muslim. Menu khas ramadhan pun jarang. Apalagi mengharapkan lagu-lagu keagamaan di kota yang terletak di utara Spanyol. Menemukan wanita berjilbab pun sulit.

Para muslim di Catalonia misalnya, masih kesulitan untuk beribadah di masjid saat Ramadhan, seperti tarawih. Ceramah agama pun sepertinya menjadi sesuatu yang mahal di Catalonia. Itu karena masih sedikitnya fasilitas masjid dan musalla bagi penduduk muslim. Suasana Ramadhan di kota itu pun praktis tidak tampak.

Masyarakat Islam di Catalonia biasanya mengambil kesempatan Ramadhan untuk mengulangi tuntutan mereka agar pemerintah Spayol memfasilitasi mereka masjid besar untuk beribadah. Karena, masjid yang ada tidak dapat lagi menampung jumlah jamaah yang semakin bertambah.

Hal itu sudah mereka lakukan berulang-ulang kepada birokrat Spanyol yang tuli. Namun tetap tidak ada hasil. Padahal, mereka bersedia membiayai segala urusan administasi dan pembanguna masjid.

Kepala Pusat Budaya Islam di Catalonia, Ahmed bin Allal, mengatakan lebih dari 200 perwakilan komunitas muslim di provinsi Catalonia menyatakan komitmen mereka untuk membuka masjid dan ruang ibadah kecil (musalla) untuk seluruh penduduk Catalonia satu hari setahun. Hari yang mereka sepakati itu tidak lain adalah saat Idul Fitri.

Kesulitan muslim di daerah utara Spayol bertambah pelik. Beberapa rahun lalu, terjadi pemboman kereta di Madrid Maret yang menewaskan 202 orang dan melukai sekitar 150 lainnya. Akibat kejadian itu, muslim terkena dampak negatifnya. Warga Spayol non-Muslim melakukan ancaman kepada imigran yang datang dari Arab dan bersikap skpetis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement