REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Mantan pendiri Pink Floyd, George Waters, tidak ragu memberikan izin kepada kelompok musik asal Kanada, Blurred Vision, untuk mengaransemen ulang lagu legendaris "Another Brick in the Wall". Blurred Vision yang beranggotakan dua pemuda keturunan Iran yang diasingkan berencana menjadikan lagu itu sebagai bentuk perlawanan terhadap pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Dalam salah satu bait yang digubah berbunyi," Hei Ayatollah, tinggalkan anak itu."
Waters bahkan mempersilahkan kepada musisi manapun untuk menggunakan lagu tersebut sebagai bagian dari usaha perlawanan terhadap segala bentuk penindasan. Dalam sebuah pernyataan, Waters mengatakan lagu tersebut memiliki peranan penting dalam melawan rezim represif dan brutal.
"Saya selalu memberikan dukungan dan semangat kepada anak-anak sekolah di Selatan Afrika untuk menghadapi rezim yang represif dan brutal. Dan saya selalu mendukung setiap perjuangan anak-anak Palestina di Gaza dan Tepi Barat terhadap rezim yang sama," kata dia seperti dikutip dari AP, Rabu (11/8).
Sementara itu, dua bersaudara punggawa Blurred Vision, Sepp 28 tahun dan Sohl, 35 tahun, berharap lagu yang mereka aransemen ulang akan meningkatkan semangat solidaritas dalam perjuangan rakyat Iran terhadap kekebebasan. Sebagai protes lain, dua bersaudara ini menolak menampilkan nama belakang mereka yang biasanya menandakan anggota keluarga tertentu di Iran.
Lagu Pink Flyod yang digubah Blurred Vision cukup diapresiasi terutama pengunjung Youtube. Kabarnya video tersebut telah dilihat lebih dari 235.000 orang. Video klip tersebut disutradara oleh Babak Payami.