REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tersangka dalang terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, akhirnya mau menjawab pertanyaan. Dari lima puluh pertanyaan yang diajukan penyidik, Ba'asyir mau menjawab satu pertanyaan. Sehari sebelumnya, pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Solo, Jateng itu selalu diam seribu basa alias tak mau menjawab pertanyaan penyidik.
"Ustadz menjawab tentang penangkapan. Ditangkap itu dimana, di Polres sekitar Banjar. Beliau ditangkap oleh petugas berpakaian sipil dengan menunjukkan surat penangkapan dan tidak memperkenalkan diri," tutur koordinator Tim Pembela Muslim (TPM), Ahmad Michdan, Rabu (11/8), di Jakarta.
Di luar pertanyaan tersebut, Ba'asyir bungkam. Seperti ketika ditunjukkan soal rekaman berdurasi selama satu jam tentang kamp militer di Aceh, Ba'asyir menolak untuk menjelaskan.
"Dia sempat tahu satu orang bertemu di penjara. Nanti akan dijelaskan di pengadilan," ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Ba'asyri memang menolak untuk menjawab pertanyaan dari penyidik Bareskrim dan Densus 88. Penolakan tersebut dilakukan karena karena ia menganggap penyidik adalah perpanjangan tangan Amerika Serikat dan Israel.