REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali mengirimkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 beserta personelnya dalam misi perdamaian dunia di Lebanon pada akhir Agustus mendatang. Sekitar 100 personel KRI Frans Kaisiepo yang tergabung dalam satuan tugas, Maritime Task Force (MTF) Kontingen Garuda XXVIII-B/UNIFIL itu, mulai mengikuti latihan pratugas di Pusat Latihan Operasi Laut Kolatarmatim Ujung Surabaya, Kamis (12/8)
Kegiatan latihan yang berlangsung hingga menjelang keberangkatan menuju Lebanon itu dibuka Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal TNI, Soehartono Suratman. Hadir dalam kesempatan tersebut Kapuspen TNI Mayjen Aslizar Tanjung, Asops KSAL Laksda TNI Dadiek Surarto, Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto, dan pejabat TNI lainnya.
"Ini merupakan pengiriman kapal perang kedua dalam misi perdamaian ke Lebanon. Pada tahun lalu, TNI juga telah mengirimkan KRI Diponegoro-365 untuk tugas yang sama," kata Asops Panglima TNI. Jenderal bintang dua yang akrab disapa Tono Suratman ini menjelaskan pengiriman pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB sudah sejak 1957 saat Kontingen Garuda (Kongo) pertama diterjunkan.
Sampai saat ini, kata dia, pengiriman pasukan untuk misi perdamaian ke sejumlah negara yang sedang terjadi konflik masih terus dilakukan, termasuk ke Lebanon. "Pemerintah, DPR, Kementerian Luar Negeri, dan lembaga terkait lainnya sangat mendukung tugas mulia ini. Karena itu, TNI selalu siap mengirimkan pasukan jika diminta," kata Tono usai membuka pelatihan.
Selama berada di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo dan seluruh personelnya akan bergabung dengan pasukan perdamaian dari 34 negara lainnya, seperti China, Spanyol, Prancis, Italia, dan Korea Selatan. "Mereka akan bertugas di Lebanon selama enam bulan. Karena itu, fisik dan mental harus benar-benar disiapkan selain juga kesiapan pendukung tugas lainnya," kata Asops Panglima TNI.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 yang dikomandani Letnan Kolonel Laut (P) Wasis Priyono itu, membawa satu unit helikopter BO-105 beserta tujuh orang krunya, 88 ABK, dua tenaga paramedis, satu anggota Pasukan Katak (Kopaska), dan dua orang penyelam.
Dalam pelayaran menuju Lebanon sekitar hampir satu bulan, kapal perang jenis Sigma Klas Korvet Belanda dari jajaran Satkorarmatim itu, akan berangkat dari Surabaya dengan melintasi Jakarta, Belawan, Cochin, Salalah, Port Said, dan Beirut.