REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rumor yang beredar bahwa Kapolri Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri hilang, terjawab dalam serah terima jabatan (sertijab) Senin ini (16/8). Mantan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan bahwa pimpinannya ketika itu tengah sakit sehingga sertijab pada Jumat (13/8) lalu ditunda.
Kapolri pun menegaskan ditundanya sertijab lalu bukan merupakan hal istimewa. "Ini suatu yang memang di luar kemampuan manusia. Kita semua bisa berencana, protokol saya sudah menyiapkan semuanya. Tapi kembali semua rencana itu tidak bisa dilaksanakan karena ada kekuasaan 'Yang Di Atas," tutur Kapolri dalam amanat yang dibacakan pada sertijab tujuh perwira tinggi Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Kapolri menyayangkan rumor yang beredar pada Jumat lalu. "Ada yang bilang saya menghilang misterius, saya bunuh diri, silakan. Kita kembalikan pada Yang Maha Kuasa. Apapun bisa terjadi kepada siapa pun," jelasnya.
Mantan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang menegaskan bahwa ketidakhadiran Kapolri tersebut dalam acara tiga hari lalu itu, karena Kapolri sakit. Menurutnya, mengapa tidak disampaikan hari itu karena etika organisasi.
Menurut Edward, sakit tersebut terjadi setelah sahur pada Jumat dinihari. Tentang penyakit yang diderita Kapolri, ia memberi kode bahwa Kapolri sakit muntah-muntah.
Sertijab itu sendiri mencakup tujuh perwira pejabat utama Polri. Mereka adalah Deputi Operasi Kapolri, Irjen Pol Drs S Wenas kepada Irjen Pol Drs Soenarko DA, Kadiv Humas Polri dari Irjen Pol Drs Edward Aritonang kepada Brigjen Pol Drs Iskandar Hasan, Kadiv Binkum Polri dari Irjen Pol Drs Bahrodin Haiti kepada Brigjen Pol Drs Mudji Waluyo SH, Kadiv Telematika Polri dari Irjen Pol Drs Yudi Sus Hariyanto kepada Brigjen Pol Drs Robert Aritonang, Delog Mabes Polri dari Irjen Pol Drs Joko Sardono kepada Irjen Pol Drs Yudi Sus Heriyanto, Korps Ahli Polri dari Irjen Adi Rochyadi kepada Adang Rochyana, dan Kapus Keuangan Polri dari Brigjen Pol Marwoko kepada Kombes Pol Cahyo Hernadi.