REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latief, menyayangkan kritik yang dilontarkan Presiden Susilo BambangYudhoyono terhadap pelaksanaan pemilihan di daerah. Menurutnya, kritik itu mestinya dibarengi dengan kritik serupa bagi praktik politik di tingkat nasional.
Yudi meyakini, praktik politik uang di daerah meniru praktik di pusat. ‘’Presiden lupa, pemilu presiden kemarin termasuk yang termahal di muka bumi,’’ kritiknya.
Yudi kemudian mengartikan ucapan Presiden dengan keinginan mencari bentuk pemilukada yang lebih murah. Namun ia menolak wacana pemilihan tak langsung bagi pemilukada. Alternatif yang mungkin adalah menyelenggarakan pemilukada secara serempak.
Secara keseluruhan, Yudi belum melihat ada terobosan yang dicoba ditawarkan pemerintah bagi perbaikan bangsa dalam pidato kenegaraan kali ini. Bahkan, apa yang hendak diprioritaskan oleh pemerintah pun tidak tampak dari pidatonya kali ini.