Selasa 17 Aug 2010 03:56 WIB

Pemerintah Waspadai Tekanan Inflasi

Rep: thr/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah tetap mewaspadai meningkatnya laju inflasi pada 2010. Menurut SBY, meningkatnya inlfasi sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia yang mendorong kenaikan harga komoditas global. "Pada tahun 2010 ini, laju inflasi diperkirakan cenderung meningkat," ujar Presiden saat penyampaian keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2011 beserta nota keuangannya didepan Rapat Paripuran Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (16/8).

Meningkatnya inflasi juga didorong oleh tingginya inflasi pada mitra dagang utama Indonesia. Selain faktor perubahan iklim yang ekstrim juga telah berdampak pada menurunnya produksi pangan dunia. Penurunan produksi seperti gandum, gula dan jagung di tingkat global, berakibat pada meningkatnya harga pangan dunia dan mendorong terjadinya inflasi.

Menurut SBY, perkembangan inflasi di dalam negeri tentu harus diwaspadai terutama jika itu berasal dari kenaikan harga bahan-bahan pokok. Untuk itu, kata dia, pemerintah kini terus melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan itu.

Di antaranya melakukan operasi pasar, menjaga kecukupan pasokan dan ketersediaan barang, mengamankan stok di daerah, menjaga kelancaran distribusi barang, mengembangkan sistem logistik nasional, dan mengintensifkan penyuluhan pertanian agar petani lebih siap dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Sebagaimana diketahui inflasi Juli mencapai 1,57 persen atau lebih tinggi dari Juni 0,97 persen. Capaian inflasi Juli mendorong inflasi tahun kalender (Januari - Juli) menjadi 4,02 persen atau hanya tinggal tersisa ruang gerak 1,3 persen dari target APBN P 5,3 persen. Sementara inflasi year on year pada Juli ini sebesar 6,22 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement