Selasa 17 Aug 2010 04:46 WIB

Petraeus Meragukan Tenggat Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Pasukan AS di Afghanistan
Pasukan AS di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Baik Presiden AS dan PM Inggris, David Cameron menyatakan akan melakukan penarikan tentara secara signifikan dari Afghanistan pada 2011. Namun Jenderal David Petraeus terlihat tak yakin dan mengatakan ia 'pasti' akan memberi saran lain kepada Obama jika ia berpikir rencana itu tidak realistis.

Dalam sebuah wawancara Petraeus mengatakan kenyataan di medan yang akan mendikte apakah rencana itu mungkin dijalankan. Sang jendral malah memuja langkah mantan presiden George W Bush  pada perang Irak, yang memberi 'seruan keras' dan 'keputusan sangat berani' untuk menambah tentara di Irak dan tetap melekat pada rencana, terlepas menghadapi 'sejumlah bulan-bulan sulit'. Pernyataan Petraeus, dalam acara wawancara Meet the Press yang ditayangkan di NBC, itu bisa dianggap tantangan bagi Obama.

Petraeus berbicara dalam wawancara utamanya yang pertama sejak mengambil alih komando dari Jendral Stanley McChrystal yang dipecat akibat mengkritik penjabat senior dan pemerintahan Obama di wawancara sebuah Majalah. Petraeus menyatakan mendukung perang dan penanganan Obama, ketika jumlah korban perang dari pihak AS mencapai rekor tertinggi, sebanyak 66 orang, pada Juli.

Gedung Putih secara terus menerus menekankan pentingnya Juli 2011 sebagai awal penarikan pasukan yang dilakukan  sebelum kampanye pemilihan ulang Obama pada 2012 akan menjadi tanda positif nyata. Namun, Pentagon berulang kali meminimalkan kemungkinan tanda signifikan itu.

Jendral Petraeus menegaskan saran yang ia berikan akan selalu berdasar pertimbangan militer, bukan politik. "Tentu, saya saya sadar penuh dalam konteks apa masukan akan saya berikan. Namun itu hanya menginformasikan, bukan yang mendorong keputusan. Situasi di lapangan yang seharusnya mendorong keputusan," ujarnya.

Halauan kiri penentang perang cemas bila Jendral Petraeus, yang dipuja Amerika atas peran utama mampu mengubah situasi terpuruk menjadi kemenangan di Irak, akan berada di posisi cukup kuat untuk mempengaruhi mereka yang skeptis perang di Gedung Putih, mungkin termasuk Obama sendiri. Petraeus mengatakan tantangan utamanya adalah menciptakan kemajuan di Afghanistan berdasar fakta keras yang masuk akal pada akhir tahun ini.

Ia menekankan, pasukan tambahan sebesar 30 ribu personel yang menjadi bagian 'peningkatan' di dalam negara baru akan tiba di akhir bulan ini. Kondisi itu, ujarnya, mengindikasikan bahwa kebijakan harusnya memberi lebih banyak waktu untuk meraih sukses.

Komandan militer itu juga mengingatkan pertempuran akan kian keras tahun ini mengingat pasukan akan di dorong ke depan dengan rencana mengambil alih pertahanan Taliban di selatan.  Jendral gaek itu juga berkata ia menjalin hubungan baik dengan Presiden Afghan, Hamid Karzai, meski ia mengakui "bahwa dalam beberapa kasus kita memiliki sedikit perbedaan."

Obama pun hingga kini belum mengungkap rencana detail penarikan pasukan sementara Taliban masih mengontol sebagian besar wilayah di Selatan.

Presiden memerintahkan untuk melakukan evaluasi terhadap perang secara resmi pada Desember, setela itu strategi penarikan baru bisa

sumber : Telegraph
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement