Selasa 17 Aug 2010 06:10 WIB

Pabrik Kembang Api di Cina Meledak, 13 Tewas

Sejumlah petugas pemadam kebakaran di kota Yichun, Cina, berjuang memadamkan kebakaran akibat ledakan di pabrik kembang api (16/8/2010).
Sejumlah petugas pemadam kebakaran di kota Yichun, Cina, berjuang memadamkan kebakaran akibat ledakan di pabrik kembang api (16/8/2010).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Sebuah ledakan massif terjadi di pabrik kembang api, Cina timur laut pada awal Senin. Peristiwa itu menewaskan 13 pekerja dan melukai hampir 150 orang, demikian menurut laporan media setempat.

Sekitar 50 karyawan tengah bekerja di dalam pabrik di kota Yichun, provinsi Heilongjiang ketika sebuah ledakan besar mengguncang pada 9.40 waktu setempat. Informasi itu diungkapkan pemerintah lokal melalui situs online resmi mereka.

Dua pekerja saat itu diketahui terbunuh langsung dalam peristiwa itu. Namun angka korban meninggal melonjak menjadi 13 di akhir hari ketika api dapat dipadamkan dan penyelamat dapat bergerak memasuki bangunan. Sementara itu, nasib karyawan lain masih belum diketahui.

Total 148 orang terluka akibat ledakan, yang memiliki daya hingga radius 5 kilometer. Ledakan juga memecahkan kaca-kaca rumah warga, kantor pemerintahan dan gedung-gedung lain di sekeliling. Sejumlah saksi mata mengabadikan gambar dan menayangkan pada Internet, menggambarkan kepulan asap hitam membubung tinggi dari pabrik. Pemerintah juga menyatakan kekhawatiran timbul ledakan kedua mencegah para pekerja memasuki bangunan pabrik.

Keamanan kerja sangat minim ditemui di pabrik kembang api di Cina dan ledakan merupakan kejadian umum. Puluhan orang juga meninggal tiap tahun akibat menangani penyulutan kembang api dalam perayaan pernikahan atau festival tradisional.

Bukan hanya di pabrik kembang api, kecelakaan industri juga kerap mewarnai Cina. Pada Senin yang sama sebuah lift anjlok dari lokasi konstruksi dan membunuh 11 orang yang berada di dalamnya. Investigator tengah menyelidiki penyebab kecelakaan yang terjadi di kota Meihekou,  di kawasan Provinsi Jilin. Lift tersebut terjun bebas dalam jarak 12 lantai, demikian menurut pernyataan pemerintah lokal.

Sejumlah kecelakaan fatal di negara itu sejauh ini dipegang oleh sektor tambang batu bara yang dikenal berbahaya. Namun, pada tahun lalu kecelakaan menurun di angka 2.631 pekerja tewas, turun jauh dibanding puncaknya pada 2002, yang mencatat 6.995 angka kematian pekerja tambang batu bara.

 

sumber : MSNBC/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement