REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah kembali menegaskan bahwa stok beras nasional hingga akhir tahun masih cukup aman. Kondisi pasokan dikuatkan dengan mulai masuknya masa panen pada Agustus dan September ini.

Menteri Pertanian, Suswono, mengungkapkan pada Agustus dan September jumlah areal lahan yang siap panen mencapai sekitar 2 juta hektar. Dengan rincian, Agustus 1,1 juta hektare dan September 840 ribu hektar.

Setiap satu hektar, kata dia, menghasilkan 5 ton gabah. Sehingga total gabah kering panen yang bisa dihasilkan mencapai 10 juta ton.

"Musim hujan ini ada berkah, disatu sisi memang ada gangguan hama tapi tapi ada berkah yang panen sebelumnya hanya satu kali bisa menjadi 2 atau 3 kali," ujar Mentan, usai rakor terbatas ketahanan pangan di kantor Menko Perekonomian, Rabu (18/8).

Menurut Suswono dengan kondisi tersebut maka jumlah beras yang masuk pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai 38 sampai 39 juta ton. Jumlah ini surplus sekitar 5,5 juta ton dari kebutuhan dalam negeri yang hanya 34 juta ton.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan dengan tambahan panen 2 juta hekar tersebut stok beras sampai dengan akhir tahun akan cukup aman antara 4,7 sampai 5 juta ton. Meski demikian, lanjut Hatta, pemerintah mewaspadai perubahan cuaca yang berdampak kepada distribusi pangan.

"Kecenderungan bukan karena kurang pasokan tapi lantaran rantai distribusi yang terganggu karena perubahan iklim," tukas Hatta.

Ikuti Whatsapp Channel Republika