REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gerakan dakwah yang dijalankan oleh ormas Islam Muhammadiyah harus solid dan bersinergi. Sebab menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pendidikan, A Malik Fadjar, kebersamaan dan kesatuan adalah kunci utama keberhasilan Muhammadiyah. Oleh karena itu, seluruh warga Muhammadiyah baik yang terlibat dalam kepengurusan ataupun tidak diminta menjaga persatuan dan mementingkan maslahat agama, kemanusian, bangsa dan negara. ”Bertengkar antarsesama warga Muhammadiyah tidak akan barokah,”ujar dia saat menutup Tadabbur Ramadhan 1431 H yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah di Jakarta, Rabu (18/8).
Lebih lanjut Malik mengemukakan gerakan pembaruan yang diupayakan Muhammadiyah harus bersifat reflektif dan progresif. Sikap reflektif akan membantu menyikapi perkembangan dan dinamika masa kini agar dakwah senantiasa dinamis dan tidak stagnan. Sedangkan progresifitas dakwah menempatkan dakwah siap menghadapi realita dan tantangan masa yang akan dihadapi di masa mendatang.
Namun, jelas Malik, pergerakan dakwah tidak selalu mudah. Adakalanya dakwah gagal ditengah jalan. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari para warga Muhammadiyah untuk meneguhkan kembali cita-cita mulia yang diemban Muhammadiyah. Sebab kekuatan Muhammadiyah terdapat pada cita-cita luhur tersebut.
Selain itu, cita-cita agung itu perlu didukung dengan amal saleh dengan segala lembaga dan pranata di bawah Muhammadiyah. Tak kalah penting, imbuh dia, Muhammadiyah harus mengkampanyekan spiritualisasi watak kebangsaan yang kian hari makin terkikis.
Malik berharap, tadabbur kali ini akan menjadi ajang konsolidasi dan revitalisasi cita-cita Muhammadiyah dan aktualisasi visi misi muktamar satu abad Muhammadiyah. Dia meyakini selama ruh pembaruan menjadi landasan utama Muhammadiyah maka gerakan dakwah yang diusung akan selalu berkibar.”Tangkap ruh itu untuk membawa Islam sebagai rahmat alam semesta” kata dia.