Kamis 19 Aug 2010 05:23 WIB

Anelka: Siapa Bilang Saya Ingin Main di Timnas Lagi?

Rep: Israr/ Red: Endro Yuwanto
Nicolas Anelka
Nicolas Anelka

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Nicolas Anelka menertawakan hukuman 18 laga tidak bisa memperkuat timnas Prancis yang dijatuhkan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF). Menurut striker Chelsea ini, hukuman tersebut hanyalah topeng dari para petinggi sepak bola Prancis agar tidak kehilangan muka.

FFF menjatuhkan hukuman terhadap Anelka--serta beberapa pemain Prancis lain--terkait perselisihan dengan mantan pelatih timnas Prancis sebelumnya, Raymond Domenech.

Dalam sebuah wawancara dengan Harian France Soir, Anelka menyebutkan pihak yang menjatuhkan hukuman sebagai 'badut' lucu yang membuatnya tertawa. "Siapa bilang saya mau bermain lagi untuk timnas. Bagi saya, setelah Piala Dunia di Afrika Selatan, timnas Prancis hanyalah masa lalu," kata Anelka.

Hukuman 18 laga berarti Anelka tidak bisa memperkuat 'Les Bleus' sekitar dua tahun. Saat hukuman tersebut selesai, pemain Muslim ini akan berusia 33 tahun dan kemungkinan sangat sulit terpanggil kembali.

Seluruh pemain timnas Prancis yang berjumlah 23 orang memboikot sesi latihan saat berada di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan sebagai bentuk dukungan terhadap Anelka. Mereka menentang pengusiran Anelka yang dituding menghina Domenech usai kekalahan Prancis 0-2 dari Meksiko.

Komisi Disiplin FFF memanggil lima pemain yang dianggap sebagai aktor utama yang menyebabkan terjadinya demo, yaitu Anelka, Franck Ribery, Patrice Evra, Jeremy Toulalan, dan Eric Abidal. Ribery terkena hukuman larangan bermain di tiga laga. Evra tidak bisa merumput di tiga pertandingan. Sementara Toulalan harus absen di satu pertandingan Prancis. Hanya Abidal yang tidak mendapatkan hukuman.

sumber : ap
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement