REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Istana Kepresidenan membantah pernyataan bahwa keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanfaatkan peringatan kemerdekaan Indonesia untuk kepentingan pribadi dengan membagikan paket cenderamata berisi profil dan karya anggota keluarga Presiden.
''Saya kira tidak seperti itu. Namun kalau ada pandangan sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa tidak pas diberikan pada saat momen 17 Agustus, mungkin saja itu ada yang berpandangan atau berpendapat demikian, itu wajar-wajar saja,'' kata juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (18/8).
Julian menegaskan, Istana Kepresidenan tidak pernah membatasi jenis dan jumlah cenderamata yang akan dibagikan kepada tamu undangan pada upacara peringatan kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2010. Semua elemen masyarakat, katanya, diberi kesempatan untuk menyumbangkan karya. ''Kami akan sangat welcome bilamana memang ada kontribusi dari masyarakat yang ingin memberikan sumbangan berupa karya,'' ujarnya.
Menurut Julian, tema perayaan kemerdekaan pada 2010 adalah pluralitas. Oleh karena itu, pihak istana mengakomodir pluralitas itu dengan menyajikan aneka ragam budaya Indonesia, termasuk karya semua warga negara. Dia juga menanggapi artikel tentang putra Presiden Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dibagikan kepada pengunjung istana.
Julian menyatakan, artikel itu adalah hasil wawancara wartawan harian Jurnal Nasional (Jurnas) dengan Agus. Teknis pembagian artikel itu dilaksanakan oleh pihak Jurnas dan tidak menggunakan uang negara. ''Jadi untuk mengenai teknis pengadaan dan sebagainya itu dari Jurnas,'' kilahnya.