Jumat 20 Aug 2010 01:23 WIB

Jubir: Situs Presiden tak Jadi Ajang Promosi

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Kepresidenan, Julian A Pasha, mengelak jika dalam situs resmi Presiden SBY terdapat materi iklan tentang kaset dan CD lagu karya SBY. Julian menilai itu bukan bentuk komersialisasi atau iklan, melainkan informasi kepada masyarakat.

Julian menyampaikan itu menanggapi adanya kalimat ajakan kepada masyarakat untuk membeli kaset dan CD lagu karya Presiden SBY. Kalimat tersebut tercantum dalam situs, tertulis 'Dapatkan di toko-toko CD terdekat di kota masing-masing.' Kalimat tersebut kini sudah hilang dari situs tersebut.

Julian membenarkan bahwa alamat www.presidenri.go.id diduga ada komersialiasi barang pribadi merupakan situs resmi. "Terus terang setelah saya lihat dan pelajari apa yang dimaksud sebagai komersialisasi CD tersebut, itu ternyata tidak ada," katanya. Kalimat yang dianggap komersialiasi itu sudah ada sejak 2007, namun dipermasalahkan sekarang.

Kalimat tersebut, kata Julian, dicantumkan dalam situs menanggapi banyaknya pertanyaan dari masyarakat kapan dan di mana bisa mendapatkan kaset dan CD lagu karya Presiden SBY. "Kami tidak lihat unsur komersialisasi, tapi lebih pada informasi kepada publik bilamana menginginkan kepemilikan CD dari Pak SBY," kilahnya.

Mengapa kalimat yang diduga komersialiasi itu kini dihapus? "Karena ini sudah berkembang menjadi wacana sendiri, maka kami melakukan koreksi dan perubahan redaksional, kami perbaiki tidak ada informasi lagi mengenai hal,'' jelasnya.

Julian menegaskan, situs resmi Presiden SBY tidak bertujuan untuk melakukan komersialisasi barang pribadi, namun pemberian informasi atas aktivitas, kegiatan, dan perhatian Presiden SBY yang berhubungan langsung dalam acara protokoler resmi kenegaraan dan juga kegiatan-kegiatan informal lain, termasuk perhatian Presiden SBY pada bidang budaya dan seni

Ketika ditanya dari mana sumber pendanaan sites resmi Presiden SBY itu, Julian mengaku belum mengetahui pasti, namun situs itu dikelola oleh Staf Khusus Presiden. "Kami pastikan dulu," kata dia. Julian tidak mengira jika kalimat berupa informasi itu dianggap beberapa kalangan sebagai iklan terselubung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement