Jumat 20 Aug 2010 05:49 WIB

Indonesia Tuan Rumah Konferensi Internasional WZF 2010

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional pertama World Zakat Forum (WZF) 2010. Konferensi akan berlangsung pada 28 September-2 Oktober 2010. Bertempat di Jogjakarta, konferensi akan mengambil tema“Meneguhkan Peran Zakat Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat Melalui Jejaring Zakat Internasional. Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia Pengarah, Didin Hafidhuddin saat memberikan konferensi pers di depan insan media, Jakarta, Kamis (19/8)

Menurut Didin Hafidhuddin, Ketua Panitia Pengarah, acara tersebut merupakan bentuk aksi nyata kesadaran para pegiat zakat yang tergabung dalam WZF. Potensi zakat dunia sebagaimana dilangsir oleh Islamic Development Bank (IDB) tahun 2010, mencapai angka 600 milyar USD. Dengan demikian, zakat berpotensi menjadi solusi alternatif menyikapi persoalan yang dihadapi umat.

Didin menyebutkan, salah satu penyebab kemiskinan adalah system kapitalisme yang memonopoli kesejahteraan pada kalangan tertentu saja. Dengan zakat, kemiskinan dunia yang pada tahun 2007 mencapai 830 juta jiwa akan terkurangi sebesar 24,1%.

Namun demikian, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan. Zakat bukan lagi tanggungjawab individu tapi zakat adalah kewajiban bersama. Oleh sebab itu, diharapkan konferensi pertama WZF menjadi wadah komunikasi dan sharing ide, gagasan, dan pengalaman antarlembaga pengelola zakat di dunia.

Oleh karena itu, jelas didin, ada dua langkah konkrit yang bisa dihasilkan dari konferensi ini yaitu menawrkan konsep pengelolaan zakat yang ideal sebagai solusi pengentasan kemiskinan. Termasuk langkah menghadirkan persepsi masyarkat bahwa zakat adalah ibadah sosial.

Selain itu, konferensi akan menghadirkan pilot project pemberdayaan zakat di masyarakat.”Sinergi, kebersamaan, dan komunikasi adalah kunci keberhasilan cita-cita itu,”kata dia.

Sekretaris Jenderal Dewan Zakat Menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), Tulus, mengatakan problematika yang dihadapi oleh para lembaga amil zakat (LAZ) di Asia Tenggara adalah kesadaran masyarakat menyalurkan zakat mereka di lembaga masih minim.

Sebab itu, dia berharap konferensi ini akan menghasilkan gagasan brilian untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran tersebut. “Konferensi adalah ajang bertukar pikiran dan pengalaman pengelolaan dan pemberdayaan zakat,”ungkap dia.

Ketua Umum Forum Zakat Nasional (FOZ), Ahmad Juwaini, menuturkan konferensi in merupakan rangkaian upaya membangun sinergi zakat antara FOZ, Dewan Zakat MABIMS, dan WZF, serta organisasi pengelola zakat yang ada. Tidak mustahil, gagasan pembentukan lembaga ataupun forum resmi zakat internasional akan tercetus.

Selain itu, imbuh dia, konferensi merupakan kesempatan besar untuk menjalin sinergi dan kerjasama mengentaskan kemiskinan di dunia. Bahkan, program-program pemberdayaan zakat turut membantu program pengetasan kemiskinan yang dicanangkan oleh dunia internasional.

Ketua Pantia Pelaksana Konferensi WZF 2010, Mohammad Arifin Purwanakanta mengatakan acara akan dihadiri oleh 400 peserta baik dari luar dan dalam negeri. Sejumlah peserta luar negari dari lima benua yaitu, Amerika, Afrika, Asia, Eropa, dan Australia telah menyatakan kesiapannya. “Rencananya acara akan dibuka oleh presiden dan ditutup oleh menteri agama RI,”ujar dia.

BAZNAS menyempurnakan Zakat Anda

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement