REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE--Kemenangan meyakinkan Newcastle United saat membantai Aston Villa 6-0 sempat memantik kontroversi. Adalah gelandang Newcastle, Joey Barton, menjadi pemicunya. Pencetak gol pembuka kemenangan perdana The Toon Army di Liga Primer ini dianggap melakukan selebrasi gol mirip salam Nazi.
Banyak pihak yang protes. Dunia maya dibuat heboh. Ternyata, aksi selebrasi gol Barton sama sekali tidak ada kaitannya dengan rezim Adolph Hitler tersebut. "Itu hanya sekadar menyampaikan bahwa kumis ini akan hilang," kata Barton membantah, Senin (23/8).
Sebelumnya, Barton memelihara kumis, suatu hal yang jarang dilakukan pesepak bola di Liga Primer Inggris. Kumis ini sempat menjadi trademark-nya. Namun ternyata, Barton tidak berminat memelihara kumis tersebut dalam jangka waktu lama. Ia bernazar akan mencukur habis kumisnya jika Newcastle meraih kemenangan perdana di Liga Primer. Saat kemenangan itu digapai, nazar pun harus ditunaikan.
"Beberapa rekan satu tim saya geregetan agar saya membuang kumis ini. Begitu juga pacar saya. Kumis ini dibuang atau hubungan saya yang berakhir, makanya saya lega kumis ini sudah pergi," kata Barton yang langsung mencukur kumisnya setelah pertandingan usai.
Manajer Newcastle, Chris Hughton, sebelumnya mengatakan, dia tidak melihat selebrasi gol Barton yang seolah memberikan salam Nazi. Bagi Hughton, ia lebih suka membahas kemenangan 6-0 ketimbang membicarakan hal lain.
Kemenangan 6-0 ini sangat memuaskan pendukung The Toon Army karena berlangsung di St James Park, markas Newcastle. Legenda Newcastle, Alan Shearer, ikut menyaksikan langsung laga di stadion dan memberikan penghormatan terhadap aksi para juniornya.
Tak hanya itu, penyerang muda Newcastle, Andy Caroll bahkan menarik perhatian Franco Baldini, asisten pelatih timnas Inggris. Carol kemungkinan akan mendapatkan pemanggilan dari pelatih timnas Inggris, Fabio Capello.
Hughton meredam berbagai harapan besar terhadap Caroll. Menurutnya, Caroll masih dalam tahapan untuk meningkatkan permainannya. Namun ia memuji Caroll yang dinilai tidak memiliki rasa takut dan ingin berkembang.
"Ini pencapaian luar biasa hari ini. Namun di level ini, kamu tidak punya banyak hari seperti ini. Jadi penting buat kami untuk menikmatinya," kata Hughton.
Sementara itu, manajer sementara Villa, Kevin MacDonald, menegaskan dirinya tetap tidak tertarik menjadi manajer tetap. Bob Bradley, pelatih timnas AS, disebut-sebut sebagai kandidat kuat menukangi Villa.
"Saya kira pandangan saya tidak berubah terhadap pekerjaan ini. Menyenangkan saat orang berkata hal baik tentang saya, namun yang sekarang justru sebaliknya. Saya tidak merasa saya hebat sebelumnya, meskipun sekarang saya juga merasa saya tidak buruk-buruk amat," ucap MacDonald.
MacDonald menegaskan, Villa akan fokus menjalani Liga Eropa melawan Rapid Viena, Kamis (26/8). Ia menyatakan akan berupaya mengangkat motivasi pemainnya untuk menghadapi laga tersebut.