Selasa 24 Aug 2010 02:01 WIB

Penambahan Kuota Haji tak Pengaruhi Persiapan Pemerintah

Rep: M Imam Baihaki/ Red: Endro Yuwanto
Ibadah haji/ilustrasi
Ibadah haji/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan kuota jamaah haji sebanyak 10 ribu orang tak terlalu mempengaruhi persiapan pemerintah. Terutama dalam masalah penanganan kesehatan terhadap para jamaah.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Wan Alkadri, mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan masing-masing tiga tenaga kesehatan (nakes) untuk masing-masing kloter. "Satu orang dokter dan dua orang perawat," kata Wan kepada Republika, Senin (23/8). Total nakes sebanyak 1.461 orang telah disiapkannya untuk menangani 487 kloter.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan nakes cadangan jika dibutuhkan. "Kami bisa menyiapkan 100 orang kalau memang perlu ada tambahan," paparnya. Total nakes cadangan yang ada hingga saat ini mencapai 100 orang.

Para nakes cadangan itu dipilih dari para instruktur nakes. Sehingga, lanjut Wan, tak perlu ada pelatihan terhadap nakes cadangan tersebut. "Instruktur (nakes) itu adalah mantan tenaga kesehatan pada musim haji juga," jelasnya.

Selain itu, penambahan kuota juga berpengaruh terhadap kebutuhan vaksin. Wan mengungkapkan, penambahan kedua hal tersebut tak bermasalah bagi pemerintah. "Yang penting pada 30 September, semua jamaah haji sudah disuntik," papar Wan.

Penyuntikan itu, sambun Wan, akan dilakukan seusai Hari Raya Idul Fitri. "Itu dilakukan di puskesmas-puskesmas di daerah yang ada jamaah hajinya," katanya. Selain itu, untuk penyuntikan itu pun tak membutuhkan nakes khusus. "Hanya sosialisasi, karena vaksin meningitis yang digunakan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Beberapa waktu lalu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan adanya penambahan 10 ribu kuota haji. Dari sebelumnya sebanyak 211 ribu jamaah menjadi 212 ribu. Dengan adanya penambahan kuota, kebutuhan akan nakes dan vaksin meningitis juga meningkat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement