REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol Drs Agus Riyanto, membenarkan adanya isu kasus penculikan anak. Namun demikian polisi sampai saat ini belum menerima laporan dari pihak keluarga korban.
Meski begitu, kata Agus, seluruh kesatuan kewilayahan (polres) yang ada di Jabar telah melakukan penyelidikan atas berkembangnya kabar yang menyesatkan tersebut. ’’Kami selidiki kasus itu, namun sampai saat ini tidak ada keluarga korban yang mengadu,’’kata dia, Selasa (24/8).
Menurut keterangan yang dihimpun Republika isu penculikan itu pertama kali muncul di wilayah Kabupaten Ciamis beberapa bulan lalu. Saat itu beredar kabar telah ditemukan sesosok mayat di Pantai Pangandaran. Beberapa alat vital korban hilang. Kabar itu kemudian berkembang ke Tasikmalaya, Garut, dan Bandung.
Kabar adanya kasus penculikan itu disebarkan melalui SMS. Menurut SMS tersebut, sejumlah anak-anak menjadi korban penculikan. Sang penculik kemudian mengambil alat vital korban. Sedangkan jenazah korban dibiarkan tergeletak di sawah.
Menurut Agus, sampai saat ini isu tersebut masih dalam penyelidikan. Untuk menyelidiki kasus tersebut, lanjut dia, polisi melibatkan tim ahli teknologi informasi (TI) untuk melacak keberadaan sang pengirim SMS tersebut. ’’Kasus ini memang sempat meresahkan masyarakat di wilayah Jabar. Namun saat ini kabar tersebut tak muncul lagi,’’ jelasnya.