Rabu 25 Aug 2010 20:52 WIB

Bloomberg Sebut Penentang Masjid sebagai "Bukan Amerika Sejati"

Michael Bloomberg
Foto: AP
Michael Bloomberg

REPUBLIKA.CO.ID,  Untuk kesekian kalinya, Walikota New York, Michael Bloomberg, menyatakan dukungannya atas pendirian Islamic Center di dekat Ground Zero, atau yang kini dikenal dengan proyek Park51. Kali ini, dia menyatakannya di depan tamu undangan -- baik Muslim maupun non-Muslim -- yang datang ke rumahnya di Gracie Mansion untuk acara jamuan buka puasa bersama.

Bloomberg menyatakan  tidak mundur dari "jabatannya" sebagai pembela paling vokal atas hak-hak warganya. Mendirikan masjid, katanya, adalah bagian dari hak itu. Ia juga menyebut Cordoba House, pemrakarsa masjid, sebagai lembaga yang mencerminkan prinsip-prinsip Amerika yang intrinsik dan alat berharga dalam perang melawan teror.

Karenanya, ia menyatakan tak habis pikir dengan keberatan kelompok penentang pendirian masjid itu. Termasuk, usulan Gubernur New York agar masjid direlokasi di tempat yang tak mengundang polemik. Ia balik bertanya,"Berapa seharusnya radius zona bebas masjid dari lokasi WTC? Empat blok dari sana sudah berdiri satu masjid kecil sejak lama, apakah juga harus dipindahkan?" ujarnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan kelompok anti-masjid adalah "bukan Amerika sejati", karena melemahkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dijaga sejak dulu, yang begitu banyak pahlawan meninggal hanya demi melindungi prinsip itu. "Mereka (kubu anti-masjid) seolah mempertontonkan tayangan palsubahwa sebagian orang Amerika telah menjadi Muslim," ujarnya.

Mereka, kata Blomberg, juga secara tak langsung mengirimkan sinyal kepada seluruh dunia bahwa Muslim Amerika mungkin sama di mata hukum, tetapi terpisah di mata bangsanya. "Dan secara tak langsung kita akan menyerahkan alat propaganda berharga bagi perekrut teroris, yang menyebarkan kesalahan bahwa Amerika sedang berperang dengan Islam," ujarnya.

Ia menyatakan, melibatkan semua Muslim atas tindakan beberapa orang yang memelintir sebuah agama yang hebat adalah tidak adil dan tidak-Amerika. "Hari ini kita tidak sedang berperang dengan Islam - kita berperang dengan Al-Qaeda dan ekstremis lain yang membenci kebebasan," katanya.

sumber : huffingtonpost
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement